"Ibu sudah sampai di hotel dek. Kamu cepat tidur ya. Kami berdua sehat wal afiat" kabar Cia
"Oke, Ibu. Jangan lupa handphone-nya dicharge ya" balas Cindy
Matahari berada di atas kepala yang berarti sudah mulai menunjukkan waktu siang hari, Arka dan Cia bergegas untuk berangkat ke pusat posko bencana. Mereka berdua berbincang dan berfoto dengan pihak yang berwenang. Tak terasa hari sudah gelap, Arka dan Cia harus mempersiapkan keberangkatan pulang. Dipesawat, Cia mengatakan pikirannya yang mengganggu selama bepergian,
"Yah, dari berangkat kemarin, kita pakai uang sendiri ya? Tiket pesawat pulang-pergi, Hotel, sama Taxi loh" pikir Cia
"Bu, istighfar. Insyaallah diganti sama atasan ayah. Sudah pikirkan saja semoga kita selamat biar bisa ajak Cindy liburan" balas Arka
"Yaa kamu mah bilang aja grogi naik pesawat pertama kali, yah" ejek Cia sambal tertawa
Dua bulan kemudian, Cia mendengar kabar bahwa dia terjerat kasus korupsi uang. Cia langsung menghampiri Erika yang sedang makan bersama temannya.
"Ka, apa kamu sudah mendengar kabar baru tentangku?" tanya Cia yang sempoyongan
"Iya, katanya kamu korupsi saat mewakili ke posko bencana. Kamu dibilang menggunakan uang untuk membeli barang, tiket pesawat, dan hotel mewah" jelas Erika
"Iya, mbak. Tetapi bukan hanya kamu saja, mbak Erika juga kena gossip korupsi juga. Katanya kalian berdua suka mengambil dan meminta dana lebih untuk keperluan sendiri." Jelas teman Erika
"Astaghfirullah, sejak kapan kita begitu. Pas perwakilan sembako, aku beli semuanya pakai uangku semuanya tanpa terkecuali. Sampai sekarang, dana pengembalian belum cair. Bagaimana aku bisa korupsi? Siapa yang membuat gossip itu?" balas Cia