Mohon tunggu...
Yunita Sabardi
Yunita Sabardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang belajar menulis, jika tulisanku absurd memang benar adanya :) terimakasih telah dikritik tapi sebenarnya tak siap.he3

JATENG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejutan Selalu Datang Tiba-tiba

9 Februari 2021   18:07 Diperbarui: 9 Februari 2021   18:26 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Dewa sahabat bapak mengutarakan maksud dan tujuan datang menemui Bapak. Selain bersilaturahmi Pak Dewa bermaksud melamar Kania untuk anaknya, Tara.

Antara kaget juga bahagia, rasanya masih belum percaya jika Tuhan menghadiahkan seorang calon suami yang berulangkali bertemu dengannya di kania florist, yang diam-diam telah menumbuhkan benih-benih cinta terpendam. Baginya tidak ada sesuatu yang kebetulan, ini adalah jalan yang sudah digariskan Tuhan. Tentu saja Kania tidak bisa menolak.

Kemudian keluarga Tara menyerahkan hantaran yang dibawa sebagai bukti keseriusan meminang calon mempelai perempuan. Kini Kania telah menjadi makhtubah atau perempuan yang telah dilamar. Dua bulan ke depan, Kania akan menjadi Nyonya Tara, begitulah kesepakatan keluarga.

Purwokerto, 11 Januari 2007

Setelah pertemuan di rumah Kania beberapa waktu lalu, Tara masih kerap datang ke kania florist memesan bouqet bunga dan tentu saja membawa hadiah-hadiah kecil untuk Kania. Mereka masih tetap menjaga jarak. Karena mereka percaya mengenal lebih jauh setelah menikah lebih berkesan dan indah.

Siang itu Tara tidak datang sendiri ke kania florist, sebelumnya dia sudah berkirim pesan pada Kania akan datang ditemani saudara sepupunya yang baru pulang dari Malang. 

"Kania, kenalkan ini sepupuku."

Kejutan kali ini benar-benar membuat Kania tidak bisa berkata-kata. Lelaki yang ada dihadapannya, yang Tara kenalkan kepada Kania adalah orang yang pernah singgah di hati namun kemudian pergi dengan meninggalkan kenangan buruk dan sebentar lagi dia akan menjadi saudara Kania.

Kania hanya bisa berdoa, agar dimudahkan menghadapi ini semua.

Di rumah saja, 08022021
-yunita-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun