2021, aku semakin menua. Uban bukan yang aku risaukan karena saat SMApun dia sudah tumbuh beberapa. Bukan juga kerutan di dahi yang mulai terpampang nyata tapi harapan agar anak-anak bisa aktif masuk kembali ke sekolah adalah harapan emak-emak sepertiku.
2021 ku sayang, semoga hilang semua virus-virus dari bumi ini agar aku tidak lagi berjarak dengan teman dan saudara. Tahukah kamu berjarak itu berat terlalu memendam rindu. Aku bukan Dilan yang begitu tegarnya mampu menahan rindu.
2021, jika nantinya kamu lebih baik dari 2020 pada pencapaianku di KOMPASIANA, aku tak akan menyalahkan tahun lalu. Semua berawal dari diriku. Aku yang dulu terlalu lugu. Walaupun kini belum mampu berubah namun akan segera berbenah. 2021, bersahabatlah denganku agar ide-ide terus mengalir, agar tulisanku dapat selalu menghiasi halaman kompasiana.
2021, empat angkamu yang akan aku lalui begitu penuh dengan harapan. Berharap agar kita semua selalu diberi kesempatan untuk berbuat baik dan selalu bermanfaat untuk orang lain. Aku hanya berencana namun Tuhan juga berencana. Dan rencanaNYA adalah yang terbaik.
Tahukah kamu, ini surat pertama dan terakhirku di tahun dua ribu dua puluh.Â
Oh ya, aku mau kasih pantun juga untuk kamu, 2021.
Beli baju warna biru,
Eh ngga nyangka sudah tahun baru
Selamat Tahun Baru Kompasianer. Semoga sukses buat kita semua
Ajibarang, 31 Desember 2020
Salam hangat,
Emak-emak berdaster