Dalam psikologi sosial, fenomena ini dapat dijelaskan melalui cognitive dissonance (disonansi kognitif). Ketika informasi baru muncul, masyarakat yang awalnya mengira Agus hanyalah korban alami mulai merasa tidak nyaman. Mereka menghadapi konflik internal antara norma sosial (mendukung korban) dan bukti baru yang menunjukkan manipulasi. Untuk mengurangi ketidaknyamanan ini, beberapa anggota masyarakat memilih untuk bergabung dengan kelompok yang menentang Agus, sehingga mereka dapat menunjukkan ketidakpercayaan mereka terhadapnya.
Dalam kasus Agus, ketegangan antara norma sosial dan kebenaran berdampak pada hubungan masyarakat dengan masalah sosial dalam jangka panjang. Ketika korban seperti Agus tidak memenuhi standar moral publik, kepercayaan publik terhadap korban kekerasan dapat menurun. Di mana seseorang atau kelompok merasa dikhianati oleh seseorang atau sesuatu yang mereka anggap penting, ini disebut sebagai trauma penghianatan.
Dalam konteks ini, ketegangan antara norma sosial (mendukung korban) dan kebenaran (mempertanyakan integritas korban) menciptakan kerusakan yang lebih luas. Masyarakat yang merasa kecewa terhadap kasus Agus mungkin menjadi lebih skeptis terhadap kampanye donasi dan isu-isu sosial lainnya di masa depan.
Referensi
1. Yasmin Sahnaz A dan Ikhawnaul Ihsan A, Collective Cyberbullying Ditinjau dari Psikologi Sosial, Flourishing Journal, Vol.3 No.1 (2023) DOI : https://doi.org/10.17977/um070v3i12023p10-16Â
2. Insan, Immanuel. 2020. Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta: Zahir Publishing.
3. Adi Atmoko dan M.Ramli, Kontribusi Intensitas Penggunaan Media Sosial, Moral Disengagement, dan Deindividuasi Terhadap Perilaku Cyberbullying pada Remaja, G-Couns : Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol.9 No,2 (2025) DOI : https://doi.org/10.31316/g-couns.v9i2.6708Â
4. Nur Elfi Husda dkk, MENGATASI CYBERBULLYING DAN HOAX DENGAN LITERASI DIGITAL BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH, Jurnal Abdimas Bina Bangsa, Vol.6 No.1 (2024) DOI : https://doi.org/10.46306/jabb.v6i1.1490Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H