Assalamu'alaikum wr.wb
Salam dan bahagia Bapak Ibu Guru Hebat di seluruh Indonesia.
Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan modul 1.4 tentang Budaya Positif dalam Program Pendidikan Guru Penggerak.
Saya Yuni Rahmawati, S.Pd. Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Â dari SDN Petangkuran Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen ingin membagikan pengalaman yang saya dapatkan dalam mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif.
Dalam melaksanakan pembelajaran pada modul Budaya Positif, saya mendapatkan tambahan ilmu, wawasan, dan pengalaman baru. Terlebih karena modul ini cukup padat, sehingga saya merasa tertantang untuk lebih semangat dan berusaha membagi waktu dalam melewati seluruh rangkaian kegiatan.Â
Saya sangat bersyukur dapat menyelesaikan modul ini dengan cukup baik dan lancer sampai akhirnya saya dapat menyajikan apa yang sudah saya lakukan dalam menerapkan modul ini dalam bentuk video yang diunggah di chanel youtube saya.
Penerapan yang sudah saya lakukan tentang Budaya Positif di sekolah saya adalah sebagai berikut:
1. Membuat keyakinan kelas.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah sosialisasi terhadap murid saya tentang displin positif, nilai-nilai kebajikan yang dijadikan sebagai dasar untuk membuat keyakinan kelas. Selanjutnya saya meminta siswa untuk menuliskan nilai-nilai kebajikan yang mereka inginkan di kerta kemudian menempelkan kerta tersebut di papan tulis.
 Lalu, saya dan siswa mendiskusikan nilai-nilai kebajikan tersebut sehingga menghasilkan 5 keyakinan kelas yang disepakati oleh seluruh siswa. Wujud kesepakatan tersebut adalah semua warga kelas (siswa dan guru) menandatangani keyakinan kelas tersebut.Â
Keyakinan kelas yan idela berjumlah sekitar 3-7 poin saja agar mudah diingat dan dilaksanakan oleh seluruh warga kelas. Berikutnya, keyakinan kelas tersebut ditempel di dinding yang mudah dibaca oleh semua warga kelas.
2. Menerapkan keyakinan kelas
Setelah keyakinan kelas tercipta, saya dan murid berupaya untuk melaksanakan apa yang sudah kelas kami yakini. Lima keyakinan tersebut adalah: saling menghargai dan menyayangi, bertanggung jawab, mandiri, peduli terhdap sesama dan lingkungan, seta bergotong royong dalam kebaikan. Upaya yang sudah saya laksanakan bersama siswa adalah:
- Memberikan ucapan dan doa kepada setiap siswa yang berulang tahun untuk menumbuhkembangkan sikap peduli, saling menghargai,dan menyayangi.
- Pembiasaan berdoa secara lebih konsisten yang dpimpin oleh seorang siswa secara bergantian, dilanjutkan dengan tepuk semangat, dan konsentrasi untuk menumbuhkembangkan budaya mandiri.
- Melakukan pembelajaran dengan metode kerja kelompok untuk menumbuhkembangkan budaya saling menghargai, bergotong royong, dan bertanggung jawab.
- Menciptakan pembelajaran yang melatih kemandirian siswa (dengan presentasi/unjuk kerja)
- Pembiasaan piket harian dengan lebih terkontrol pada pagi dan siang hari untuk melatih siswa memiliki rasa peduli lingkungan, gotong royong, dan tanggung jawab.
- Menyelesaikan masalah siswa dengan segitiga restitusi.
- Melakukan pengimbasan materi budaya positif kepada rekan sejawat di sekolah. Sebelum melakukan pengimbasan materi, saya meminta izin kepada kepala sekolah dan berkoordinasi tentang waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan tersebut. Setelah memperoleh izin, saya berkoordinasi kepada teman sejawat terkait kegiatan pengimbasan materi budaya positif yang akan saya lakukan. Lalu saya membuat daftar hadir. Atas izin Allah, doa dari keluarga, dukungan dari Kepala Sekolah, serta kerja sama yang baik dari rekan sejawat, Alhamdulillah kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Â Materi yang saya bagikan meliputi: Perubahan paradigm teori stimulus respon ke teori kontrol; Displin positif dan penerapan di kelas; Nilai-nilai kebajikan universal; Teori motivasi, hukuman, penghargaan, dan restitusi serta penerapannya; Keyakinan kelas; dan Segitiga restitusi.
Saya berharap pengimbasan budaya positif yang telah saya laksanakan di sekolah dapat memberikan insipirasi kepada rekan guru lain sehingga budaya positif bisa dilaksanakan secara lebih luas dan konsisten sehingga tujuan pendidikan untuk menuntun siswa menjadi manusia yang bahagia dan sukses dapat tercapai. Berikut ini link aksi nyata modul 1.4 yang sudah saya laksanakan: Video.
Demikianlah sedikit cerita tentang pengalaman saya dalam mempelajari modul budaya positif. Tidak ada manusia sempurna. Untuk itu, saya mohon saran dan masukan yang bersifat konstruktif untuk perbaikan saya selanjutnya. Terimakasih. Salam dan bahagia Bapak Ibu guru hebat.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H