Pengertian Derivatif
Derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market. Instrumen ini memungkinkan investor untuk berspekulasi atau melindungi risiko terhadap fluktuasi harga aset dasar tersebut.
Contoh derivatif meliputi futures, forward, options, dan swaps. Mereka sering digunakan untuk mengelola risiko dalam portofolio investasi, seperti risiko suku bunga, risiko mata uang, atau risiko harga komoditas.
Potensi Permasalahan Dari Kontrak Derivatif
1. Risiko Pasar: Fluktuasi harga aset dasar dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak yang bertransaksi derivatif.
2. Risiko Kredit: Terdapat risiko bahwa salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam kontrak derivatif, menyebabkan kerugian bagi pihak lainnya.
3. Risiko Likuiditas: Derivatif mungkin sulit untuk dijual atau dibeli kembali pada harga yang menguntungkan karena kurangnya likuiditas pasar.
4. Risiko Hukum dan Regulasi: Peraturan yang kompleks dan perubahan dalam hukum dapat mempengaruhi nilai dan keberlanjutan kontrak derivatif.
5. Risiko Model: Model matematika yang digunakan untuk menilai derivatif mungkin tidak akurat, menghasilkan estimasi yang salah tentang nilai dan risiko.
6. Manipulasi Pasar: Ada risiko manipulasi pasar yang dapat memengaruhi harga aset dasar, yang pada gilirannya mempengaruhi nilai kontrak derivatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H