Mohon tunggu...
Mayun May
Mayun May Mohon Tunggu... Guru - Yuni Maulidiyah

Pengusaha kata, pejuang pagi, pecinta siang dan perindu malam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(R)asaku Melangkah

5 Januari 2019   11:46 Diperbarui: 5 Januari 2019   11:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Malam ini kau terlihat diam. 

Apa kau merasakan apa yang aku rasakan? Jawablah! Karena aku datang ke sini untuk menemui dirimu. Ingin berbagi rasa yang selama ini tak pernah ada satu pun orang yang merasakan kepiluan hatiku.


Wahai Puncak Pawitra. Puncak Gunung Anakan Semeru.
Sungguh engkau berbaik hati mendengarkan langit-langit mimpiku. Bisa menggelayut bersama ibuku di surga adalah asa terbesarku. Tetapi mengapa aku tidak mampu? Kerinduan adalah sesak tanpa bisa tertahan.


Wahai Puncak Pawitra. Puncak Gunung Anakan Semeru.
Jangan pernah kau cerita tentang semua ini kepada pohon-pohon bahkan kepada bunga Edelweis. Karena di ketingganmu yang hanya 1653 mdpl ini tidak akan pernah tumbuh. Seperti perjalananku selama dua puluh lima tahun terakhir. Tidak akan pernah tumbuh seorang ibu dalam hidupku. Bagaimana aku bisa hidup tanpa ia --tanpa ayah dan ibu kandungku.


Wahai Puncak Pawitra. Puncak Gunung Anakan Semeru.
Tidak susah aku mendaki tubuhmu. Walau merangkak, jatuh bahkan tersungkur karena licinnya kulitmu. Aku tetap berdiri. Terus melaju sampai puncak. Sampai aku menemuimu diesok hari yang ku impikan.


Kau adalah cinta pertamaku selain ibuku. Perjalanan ini. Kan menjadi awal diriku untuk membebaskan diri dari belenggu rindu. Sepimu adalah rasa ceria baru. Bersama teman-temanku --kau mampu mengusir kegalauanku.
Walau dunia keluargaku acuh pada diriku. Aku masih punya ibuku di surga. Aku masih punya Tuhanku. Aku masih punya bahagiaku di sekolah dan pastinya kau --gunung-gunung Indonesia yang mempertemukan keluarga baruku. Penyemangat (R)asaku bersama indahnya malam yang kelabu tuk menemui pagi yang membuatku rindu.

Cerpen ini adalah kisah nyata yang di alami teman pendidik di sekolah tempat kami mengabdi. Cerpen ini lolos seleksi dan di bukukan oleh Jejak Publisher dalam buku Perjalana (R)asa.

Siapapun yang telah membaca semoga cerita ini menginspirasi kita semua. Aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun