Ada beberapa prinsip dalam Content Marketing, yaitu:
- Original, artinya bukan plagiat atau copy paste
- Be patient, artinya marathon dan bukan lari cepat
- Timely, artinya mengangkat isu atau moment yang sedang berkembang, misal peringatan hari Kartini, maka kita bisa menjual sesuatu dengan brand “17 asesoris R.A. Kartini”
- Relevant, prioritas atau fokus terhadap produk kita
- Resonant, bagaimana produk itu bisa menarik audience
Berbicara tentang bisnis online, tentunya berhubungan dengan blog. Blog adalah salah satu media untuk menjalankan bisnis online. Untuk itulah ada beberapa tujuan ngeblog yang disampaikan oleh mas Iskandar, diantaranya:
- Have a fun (untuk bersenang-senang)
- Connect with people (terhubung dengan orang banyak)
- To make money (untuk mendapatkan uang)
- Establish your expertice (menunjukkan kemampuan penulis)
- To help people (untuk membantu orang lain)
Meski demikian dalam membuat sebuah blog “content is the king” (konten adalah raja). Inilah mengapa isi blog demikian penting, ia harus menarik dan bermanfaat, tidak mainstream, data dan fakta yang disampaikan harus melalui serangkaian testimoni, gaya bahasa yang disampaikan harus dalam bentuk cerita, tulisan dalam blog harus diupdate secara berkala, serta libatkan pembaca dalam setiap tulisan. Dengan begitu blog yang kita ciptakan akan ramai dikunjungi pembaca.
Disamping blog, ada hal penting yang harus diperhatikan dalam berbisnis online, yaitu Go – Visual. Dalam hal ini visual menentukan kesuksesan konten online. Gambar yang ditampilkan harus dibuat semenarik mungkin, bahkan cara mengambil foto atau menampilkan foto harus relevan sesuai dengan kualitas dan kuantitas foto tersebut.
Mas Iskandar memberikan contoh blog Kompasiana. Kompasiana merupakan blog jurnalis Kompas yang bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media), dimana setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar atau rekaman audio dan video. Kompasiana didirikan di Jakarta pada tahun 2008 dengan situs resmi www.kompasiana.com. Saat ini Kompasiana telah berkembang menjadi Kompas TV dan Kompasiana Book. Demikian penjelasan mas Iskandar Zulkarnain yang singkat dan padat.
Selanjutnya di sesi kedua mas Nurullah mempersilahkan founder Hello Motion, mas Wahyu Aditya untuk menyampaikan materinya. Kali ini beliau menerangkan “Peran Media di Industri Kreatif Hello Motion Academy”. Hello Motion ini mengelola event kreatif dan distro, yang berawal dari sebuah penemuan kreatifitas, teknologi dan pasar. Menurut mas Wahyu, dalam menjalankan bisnis, kita harus betul-betul menikmati (enjoy). Dengan kata lain carilah bisnis yang sesuai dengan hobi kita. Dan bagaimana membuat bisnis kita dilirik banyak orang? Tentunya dengan membuat visual yang powerfull, karena 90% orang akan menyerap visual tersebut.
Dalam menjalankan bisnisnya, mas Wahyu juga memegang konsep “Crowd Sourcing”, yaitu dengan teknologi bisa menyerap otak. Impact-nya follower twitter mencapai 2,7 juta. Selain itu beliau juga menekankan “kreatif tanpa birokrasi ribet”, dengan cara mengadakan kompetisi online. Yang tadinya hanya untuk kesenangan atau iseng, namun tetap membidik pangsa pasar, akhirnya lambat laun diakui juga. Kementerian Desain akhirnya diakui, dan hasil karyanya siap ditampilkan dalam berbagai lomba. Terbukti dalam dua minggu dapat menghasilkan 800 karya. Bahkan baru-baru ini Pemprop DKI Jakarta mengajak Kementerian Desain untuk bekerjasama.
Disinilah mas Wahyu menjelaskan bahwa sebuah produk yang kita miliki harus di-monetize sehingga laku keras bila dijual secara online. Sebagai contohnya distro yang dimilikinya di http://distrokdri.com kini telah mencapai 9 titik penjualan. Tentunya kita sudah dapat berhitung berapa penghasilan dari distro yang dimiliki oleh mas Wahyu. Betul-betul sebuah pencapaian yang bombastis.