Yang terlibat dalam kegiatan praktik ini adalah guru, peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Dengan kondisi yang melatarbelakangi dan tantangan yang dihadapi, saya selaku pendidik merancang langkah-langkah untuk menghadapi dan memecahkan masalah tersebut, diantaranya yaitu menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema tanaman buah dan sub tema apel, kemudian saya memilih media pembelajaran yang bernama Pohon Angka. Pada Pohon Angka terdapat bentuk-bentuk buah apel yang terbuat dari kain flannel yang diisi dakron yang terdapat lambang bilangan 1-20. Bentuk-bentuk tersebut dapat dilepas pasang sehingga dalam memainkannya anak dapat mengurutkan serta menyebutkan lambang bilangan tersebut.
Kegiatan selanjutnya anak-anak mengisi bentuk apel menggunakan dakron secara bersama-sama yang telah diberi angka 1-20 lalu memasangkan dan mengurutkan lambang bilangan tersebut dengan tersusun. Pada setiap anak memiliki kesempatan untuk mengisi bentuk sebanyak 2 kali. Lalu saya memberikan pertanyaan kepada anak bentuk yang diisi dakron memiliki lambang bilangan berapakah? Setelah semua bentuk terisi dakron anak-anak memainkannya bersama-sama dengan cara mengurutkan dan menyebutkan kembali lambang bilangannya.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi tersebut yaitu anak mulai memahami dan mampu menyebutkan lambang bilangan 1-20 dengan baik, karena selain melihat bentuk lambang bilangan anak juga meraba bentuk lambang bilangan tersebut sehingga ia tidak hanya memahami secara visual saja.
Saat guru mulai mengenalkan angka menggunakan media pohon angka anak-anak mau duduk rapi dan mendengarkan penjelasan ibu guru tentang lambang bilangan. Terdapat beberapa anak yang sangat semangat untuk menjawab urutan lambang bilangan dan nampaknya mereka sangat antusias untuk mengurutkan angka pada Pohon Angka.
Strategi yang saya lakukan memiliki hasil  efektif, hal ini dibuktikan dari 4 anak yang mengalami kesulitan tinggal 1 anak yang mengalami kesulitan, tapi ketika ia diberi kalimat pemantik tentang bentuk lambang bilangan ia mengerti maksud dari Ibu guru dan akhirnya ia dapat mengenal serta mengurutkan lambang bilangan tersebut.
Respon orang lain terkait strategi yang saya lakukan yaitu Kepala sekolah dan juga teman sejawat memberikan respon yang positif  untuk kegiatan permainan dan pembelajaran yang dilakukan, karena media yang digunakan menarik perhatian dan minat anak untuk mengenal lambang bilangan dan tentunya dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak