Mohon tunggu...
Ega Wati
Ega Wati Mohon Tunggu... Guru - Bermanfaat, berkualitas, selamat dunia dan akherat

Lulusan adibuana 2012

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dag! Dig Dug! P5 Kurikulum Medeka

28 September 2022   08:38 Diperbarui: 28 September 2022   08:45 4663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum merdeka yang sedang menjadi primadona dalam perbincangan dunia pendidikan saat ini juga sedang asyik-asyiknya kita bahas dan dilaksanakan di SMP Negeri 5 Kota Madiun. 

Adalah hal biasa jika sesuatu yang baru membuahkan berbagai pertanyaan bagi pengamat dan pelakunya.

Terutama topik yang sedang didiskusikan adalah adanya Projek Penguatan Profile Pelajar Pancasila yanglebih dikenal dengan istilah P5. Tidak bisa membayangkan apa, bagaimana, dan seperti apa implementasi P5 kurikulum merdeka itu. 

SMP Negeri 5 Kota Madiun memilih kurikulum merdeka pada level 2 yaitu Mandiri Berubah. Secara bertahap sekolah kami berupaya mewujudkan implementasi kurikulum merdeka secara utuh. Tahun pelajaran 2022/ 2023 adalah tahun pertama SMP Negeri 5 Kota Madiun melaksanakan kurikulum merdeka dengan pilihan Mandiri Berubah. 

Sejak pertengahan  bulan Juli 2022 tepatnya setelah selesai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pembelajaran kelas 7 kami mulai. Untuk Semester gasal ini sekolah kami melaksanakan P5 secara blok dan dimulai peaksanaan pada tanggal 12 sampai dengan tanggal 27 September 2022. 

Karena sekolah kami masih dalam taraf pemula maka topik dan tema langsung ditentukan oleh pihak sekolah yang tentunya didiskusikan dengan dewan guru sebelum kita sampaikan kepada peserta didik kelas 7. Untuk projek pertama kami mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan  topik "Berpacu dengan Sampah di Sekolahku". Waktu pelaksanaan 90 jp. 

Ada banyak teman guru yang mempertanyakan mulai jam 7 sampai jam 15.00 apa yang akan dilakukan peserta didik? Terus apa yang harus disampaikan dalam waktu sekian panjangnya. Kekhawatiran itu membayangi pikiran guru-guru SMP Negeri 5 Kota Madiun. 

Membuat projek bukan berarti berkarya tanpa konsep. Semua yang dilakukan atau dilaksanaan berdasarkan pada apa yang direncanakan. Projek adalah karya bersama sehingga dalam mewujudkannya tidak bisa mengabaikan pendapat masukan dan inovasi peserta didik lainnya sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk. 

Hari pertama setelah pelaksanaan tes diagnostik  pembentukan tim dilakukan dengan bimbingan fasilitator. Dari hasil tes diagnostik masih banyak ppeserta didik yang tidak memahami apa Mading tiga dimensi dan bagaimana mengolah sampah menjadi karya yang menarik. Maka kami mendatangkan nara sumber untuk memenuhi kebingungan peserta didik. 

Membentuk tim tiap kelas ada 2 tim dan masing-masing tim membuat projek. Langkah selanjutnya setelah tim dibentuk maka masing-masing tim merencanakan projek masing-masing. Diskusi tentang desain projeknya, kontenya,  bahan alat yang dibutuhkan untuk membuat projek sampai dengan anggarannya. 

Dan yang tidak kalah penting setiap diskusi ada notulen/ jurnalnya. Sehingga pemasalahan dan solusinya tercatat di notulen/ jurnal. Hampir seharian penuh peserta didik berdiskusi memutuskan projek yang akan di buat seperti apa. Pada hari berikutnya peserta didik mulai merancang obyek-obyek dan konten yang harus dibuat berdasarkan dari desain utama  yang dibuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun