Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Bertemu PM Australia Kok Lebih Viral (?)

30 Juli 2022   23:48 Diperbarui: 31 Juli 2022   12:19 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Amerika Serikat, hiburan sebagai fenomena budaya telah muncul sebagai alat yang disukai dalam branding bangsa AS, yang melibatkan semua aktor swasta yang bertanggung jawab untuk mempromosikan citra "merek Amerika". Selain itu diplomasi publik membutuhkan partisipasi aktor institusional.

Tentunya memang sebuah langkah brilian pak Jokowi mengajak PM Albanese bersepeda mengelilingi kebon raya Bogor. Itulah entertaint diplomacy. Media sangat terhibur dan banyak yang meletakkan foto bersepeda itu di halaman satu.

Jadi ingat dulu era presiden SBY, suatu saat pak Wakil Seskab (maksudnya Wakil Menteri Sekretaris Kabinet) di sebuah forum rapat mengeluhkan mengapa pada pertemuan pak SBY menerima tamu negara kebanyakan tidak dimuat oleh media mainstream. 

Bisa karena kurangnya entertaint diplomacy tersebut. Akhirnya pihak istana waktu itu membuat media sendiri yakni Jurnal Nasional atau jurnas. Ingatan saya bisa jadi salah, tapi setahuku dikomandoi oleh bung Gita Wiryawan. Media semacam Jurnas ini yang meliput penuh akan aktifitas presiden saat itu.

Perihal entertaint diplomacy juga barangkali yang membuat berita kenegaraan Jokowi lainnya tergolong tenggelam. Berita tentang sepedaan dengan PM Australia ini jauh lebih viral dibandingkan dengan kedatangan Presiden Jerman, PM Papua Nugini, PM Jepang dan Presiden Timor Leste.

Selama ini dalam menyambut tamu negara, pihak istana menyiapkan paket atau urutan acara adalah kedua pemimpin negara saling bersalaman ketika sang tamu pertama kali menginjakkan kaki di Istana Bogor, disambut tentara dan sekumpulan anak-anak memakai baju adat. 

Kemudian mereka melihat rusa, selanjutnya melakukan penanaman pohon, lalu jamuan minum teh dan bergabung dengan para menterinya untuk rapat, terakhir ditutup dengan pernyataan pers -atau berpidato di depan para wartawan.

Memang tidak semua pemimpin negara mau atau berkenan untuk naik sepeda, tetapi ada beberapa celah untuk kemudian membuatnya menjadi lebih menarik di media.

Tahun 2011 PM Inggris David Cameron menjamu Presiden AS Barrack Obama dengan bermain ping pong atau tenis meja di sebuah sekolah di London selatan. Pada tahun 2016 PM Cameron masih yang menjamu Presiden Obama dengan bermain golf di London utara. 

Terkait mengajak tamunya berolahraga semacam itu, Presiden Jokowi juga bermain bulutangkis dengan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah di GOR Ahmad Yani di kompleks Mabes TNI di bulan Mei 2018.

Peristiwa lainnya misal pada tahun 2015 Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri Australia sebelum mr Albanesse, yaitu pak Malcom Turnbull untuk blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. PM Australia sempat mengajak Jokowi selfie di depan pusat perdagangan tekstil terbesar seasia tenggara itu. Presiden Joko Widodo yang pernah mengajak Presiden Korea Selatan Moon Jae In untuk membeli batik di BTM atau Bogor Trade Mall, pada bulan November 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun