Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Reuni Warkop (DK)I dan Bagito

26 Mei 2021   21:25 Diperbarui: 26 Mei 2021   21:30 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indro dan Miing. Gambar dari: kompas.coma

Hari ini 6 (enam) tahun yang lalu. Tonggak bersejarah dunia perlawakan dimulai. Yaitu adanya reuni warkop ama Bagito. Dalam sebuah tayangan "Ada Ba-sho di Warung Kopi (ABdWK)" di stasiun televisi RCTI . Mungkin banyak penonton seperti saya, berharap lebih (atau berlebihan) akan "reuni" ini.

Tepatnya pada hari Senin ke Selasa, 26 Mei 2015 (bertepatan 7 Syaban 1436 H) mulai jam 23,00 WIB. Sekali lagi mungkin banyak penonton seperti saya, berharap lebih (atau berlebihan) akan "reuni" ini. 

Mereunikan dua acara tersohor di masa lalu. Pertama Warkop DKI lewat film-filmnya, dan/ atau lewat komedi lebaran di tahun 1980-an. Kedua, acara Bagito Show di stasiun televisi yang sama --pada tahun 1990an (barangkali sekitar tahun 94-95).

Untuk selanjutnya acara "Ada Ba-sho di Warung Kopi " kita singkat dengan ABdWK.

Berbeda dengan komedi spontan yang saat ini menggejala di berbagai program teve, dulu acara Warkop dan Basho adalah lawakan yang sangat terencana --maksudnya mereka punya skenario, dan alur cerita yang runtut serta detil.

Bahkan seingat saya basho dulu di-delete dari Rcti karena mereka terlalu mempersiapkan bahan dengan matang. Sebuah tema perpolitikan yang mencuat dalam sepekan, baru kebahas minggu depannya, sehingga cenderung terlambat.

Semalam beberapa joke memang baru dan mengingatkan lawakan cerdas ala mahasiswa tempoh doeloe. 

Didin menjadi security, dan ketika ditanya nama (sama seorang cewek) dengan tersipu dia bilang, "Saya, Hans...." Maksudnya Hansip. Kemudian dibumbui Miing: si Hans ini nama lengkapnya Hanter, artinya HANsip sunTER (mengingatkan serial detektif di tvri dulu: Hunter). Kemudian Indro dengan kemampuan logat nusantara menjadi 2 (dua) orang yg berbeda, satu adalah sang anak berlogat batak, dua jadi sang ayah (kakek kakek) dengan logat tegal.

Di ABdWK tadi malam, Indro menjadi pemilik warung. Kemudian banyak pengunjung datang sbg obyek lawakan. Ini mengambil persis tema lawakan lebaran Warkop di saat saya SD dulu (tahun 1985 mungkin). Waktu itu masih ada Kasino (Alm.) yang jadi pembeli dan asalnya dari Bali, lalu Dono (Alm.) yang jadi preman ditemani penjahat kekanakkanakan -yaitu Unang. 

Unang telah keluar dari Bagito sejak tahun 2000an. Seingat saya tabloid Monitor (almarhum juga) dulu pernah memuji lawakan Indro saat itu. Ketika Indro mengintip kotak atau papan catur yang tertutup. Ngapain bang Poltak? "Ngintip kuda... Kudanya pacaran".

Seiring dengan waktu masuk juga Patrio dalam serial lebaran TvRI yang dikomandoi Warkop. Dari patrio hanya Parto yang berperan besar. Parto memerankan pembantu juragan Dono, yang ikut menyeleksi Indro. Indro ceritanya naksir anak/ putri Dono -yang diperankan Diah Permatasari (pemeran si manis jembatan ancol). 

Soal "ujian" yang dikemukakan Parto seperti (1) Pasukan diponegoro mampu mengusir Belanda sampai lari ke .... (titik titik). Kemudian (2) Lanjutkan peribahasan berikut: Sekali merengkuh dayung, dua tiga .... (titik titik). Lalu (3) Gunung galunggung meletus mengeluarkan ..... Berikutnya (4) Buaya hidup di dua alam. Buaya adalah binatang .... (titik titik). Terakhir (5) Apakah kalimat berikut sudah betul (mungkin maksudnya mengikuti kaidah S-P-O-K) "ayah si ani seorang dokter"

Anda masih ingat jawabannya? Ini jawaban versi Parto: nomor 1 -> Ke-takutan. Nomor 2 -> dua tiga hari capeknya gak ilang ilang. Nomor 3 -> Mengeluarkan suara yang keras. Nomor 4 -> yang menakutkan. Nomor 5 -> kalimat salah, ayah si ani tu tukang ledeng. 

Sebenarnya masih banyak pertanyaannya, tapi hanya itu yang saya ingat. Lalu pada bagian berikutnya ada sesi parodi iklan. Parto memerankan satu buah parodi. Tentang feminin dan maskulin. Masuklah seorang perempuan, komentar MCnya, "Feminin". Masuk kemudian seorang pria, yang dikomentari-> Maskulin. Masuk lagi seorang perempuan, lagi lagi komentar MCnya, "Feminin". Berikutnya ..... masparto (bukan maskulin hehehe). 

Lalu di edisi lebaran yang lain, bang Indro ceritanya punya warung. Waktu itu pada 2 (dua) episode lebaran terakhir yang kuingat- ber"istri"Ulfa Dwiyanti, dan satunya pelawak wanita yg betawi banget itu (susah mengingat namanya, yg terbayang selly marcelina, tapi yg jelas bukan dia). Kehadiran Ulfa sangat membantu untuk memancing guyonan pemilik warung dengan tamu. 

Bagaimana dengan Denada semalam? Perlu waktu untuk dapet chemistry-nya. Berperan sebagai istri pemilik warung, tapi jeng Denada tidak ber-acting sesuai tugasnya. Mestinya minimal menyajikan makanan, bikin teh, atau nguleg sambel.

Selain itu, kelemahan ABdWK adalah kebanyakan editan, potong sana sini, sehingga menganggu dalam penemuan momen lucunya. 

Lalu ditambahi playback orang ketawa dan tepuk tangan (maksud saya: rekaman) sehingga kesan lawakan buru buru dan tidak ada jeda untuk penonton tergelak barang sebentar. Kemudian para pemain utamanya selalu melihat ke arah "sutradara" atau apa namanya, mungkin melihat arahan tentang waktu yg terbatas. 

Batin saya, ini emang namanya RCTI... Rame Ceritane Tekan Iklan (ramai ceritanya tiba-tiba iklan). Semoga tayangan pertama yg jauh dibawah harapan ini, akan meningkat performanya di AbdWK serial berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun