Soal "ujian" yang dikemukakan Parto seperti (1) Pasukan diponegoro mampu mengusir Belanda sampai lari ke .... (titik titik). Kemudian (2) Lanjutkan peribahasan berikut: Sekali merengkuh dayung, dua tiga .... (titik titik). Lalu (3) Gunung galunggung meletus mengeluarkan ..... Berikutnya (4) Buaya hidup di dua alam. Buaya adalah binatang .... (titik titik). Terakhir (5) Apakah kalimat berikut sudah betul (mungkin maksudnya mengikuti kaidah S-P-O-K) "ayah si ani seorang dokter"
Anda masih ingat jawabannya? Ini jawaban versi Parto: nomor 1 -> Ke-takutan. Nomor 2 -> dua tiga hari capeknya gak ilang ilang. Nomor 3 -> Mengeluarkan suara yang keras. Nomor 4 -> yang menakutkan. Nomor 5 -> kalimat salah, ayah si ani tu tukang ledeng.Â
Sebenarnya masih banyak pertanyaannya, tapi hanya itu yang saya ingat. Lalu pada bagian berikutnya ada sesi parodi iklan. Parto memerankan satu buah parodi. Tentang feminin dan maskulin. Masuklah seorang perempuan, komentar MCnya, "Feminin". Masuk kemudian seorang pria, yang dikomentari-> Maskulin. Masuk lagi seorang perempuan, lagi lagi komentar MCnya, "Feminin". Berikutnya ..... masparto (bukan maskulin hehehe).Â
Lalu di edisi lebaran yang lain, bang Indro ceritanya punya warung. Waktu itu pada 2 (dua) episode lebaran terakhir yang kuingat- ber"istri"Ulfa Dwiyanti, dan satunya pelawak wanita yg betawi banget itu (susah mengingat namanya, yg terbayang selly marcelina, tapi yg jelas bukan dia). Kehadiran Ulfa sangat membantu untuk memancing guyonan pemilik warung dengan tamu.Â
Bagaimana dengan Denada semalam? Perlu waktu untuk dapet chemistry-nya. Berperan sebagai istri pemilik warung, tapi jeng Denada tidak ber-acting sesuai tugasnya. Mestinya minimal menyajikan makanan, bikin teh, atau nguleg sambel.
Selain itu, kelemahan ABdWK adalah kebanyakan editan, potong sana sini, sehingga menganggu dalam penemuan momen lucunya.Â
Lalu ditambahi playback orang ketawa dan tepuk tangan (maksud saya: rekaman) sehingga kesan lawakan buru buru dan tidak ada jeda untuk penonton tergelak barang sebentar. Kemudian para pemain utamanya selalu melihat ke arah "sutradara" atau apa namanya, mungkin melihat arahan tentang waktu yg terbatas.Â
Batin saya, ini emang namanya RCTI... Rame Ceritane Tekan Iklan (ramai ceritanya tiba-tiba iklan). Semoga tayangan pertama yg jauh dibawah harapan ini, akan meningkat performanya di AbdWK serial berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H