Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guyonan Kiai (RIP Kiai Haji Hasyim Muzadi)

20 Maret 2017   11:48 Diperbarui: 20 Maret 2017   11:59 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Langkah kontroversial KH Hasyim adalah saat memutuskan menjadi kandidat wapres untuk kontestasi Presiden 2004. Pak Kiai dipasangkan dengan Megawati saat itu. Itulah awal titik persilangan kiai Hasyim dengan Gus Dur. Seingatku Gus Dur mulai menyebut Hasyim mempergunakan NU sebagai alat kendaraan politik. Saat itu pasangan Mega-Muzadi sangat digadang-gadang untuk menang. Kalau meminjam istilahnya prof Gunawan Sumodiningrat menganalogikan pasangan ini sebagai  "Mega Muzadi, mega mau jadi". 

Semoga khusnul khatimah Kiai Hasyim, bangsa ini kehilangan humor dan pencerahanmu. Mengutip kalimat pak Moh Mahfud MD:

“Kiai Hasyim Muzadi selalu berpesan agar Islam benar-benar menjadi rahmatan lil alamin. Islam harus ramah dan menjaga kekukuhan ikatan kebangsaan (nasionalisme) Indonesia tanpa boleh memaksa-maksa atau bersikap tidak toleran terhadap kelompok-kelompok lain. Pada diri K. Hasyim ada integrasi ide antara keindonesiaan dan keislaman. Pada diri K. Hasyim juga ada contoh bagaimana menjadi warga negara yang mencintai kebersatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia dan mengamalkan ajaran Islam sebagai prinsip penuntun hidup sebagai muslim.” Allahumma ighfir li-Hasyim Muzadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun