Dalam dunia kerja modern saat ini, pendidikan formal seringkali tidak cukup untuk memungkinkan generasi muda berkembang dalam kehidupan profesional mereka.Â
Setelah menyelesaikan pendidikan formal seringkali terjadi ketidaksesuaian keterampilan antara apa yang dipelajari secara teori dengan apa yang diharapkan dalam pekerjaan. Pendidikan Non Formal menjembatani kesenjangan ini dengan membekali generasi muda dengan kehidupan yang mudah beradaptasi dan soft skill. Pada akhirnya, hal-hal ini seringkali menentukan keberhasilan pekerjaan
4) Kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan
Pendidikan Non Formal sangat penting dalam mendukung generasi muda untuk menjadi warga global yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkomitmen, siap menghadapi tantangan saat ini dan masa depan. Hal ini memberdayakan mereka untuk menjadi tangguh, mengembangkan bakat mereka dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan sosial dan ekologi. Pendidikan Non Formal tidak hanya mendorong perkembangan individu, namun juga mempunyai dampak yang jauh lebih besar.
Untuk mencapai hal tersebut, inilah yang kita perlukan untuk memberdayakan pendidikan non formal secara global:
1) Pengakuan Dukungan sistematis dari pemerintah, kementerian dan organisasi diperlukan untuk lebih mengembangkan praktik Pendidikan Non Formal dan meningkatkan jangkauan penyedia pendidikan non-formal. Untuk mencapai pendidikan non formal ini, pertama-tama, harus diakui oleh lembaga formal. Hanya ketika pendidikan resmi diakui sebagai hal yang sangat diperlukan dan melengkapi pendidikan formal, barulah dukungan struktural dan finansial yang sistematis dapat terwujud.
2)Â Pendanaan
Seperti halnya pendidikan apa pun, sumber daya diperlukan untuk menjamin ketersediaan dan kualitas. Seringkali penyedia pendidikan non formal bekerja atas dasar sukarela dan partisipasi dalam kegiatan tidak dipungut biaya/sangat terjangkau, yang berarti penyedia memerlukan sumber masukan keuangan dari luar. Sumbangan jarang sekali cukup untuk menjamin keamanan finansial dan juga menimbulkan risiko ketergantungan. Pendanaan sistematis dari pemerintah dan lembaga lain sangat diperlukan untuk menjamin keberlangsungan dan pengembangan program pendidikan non-formal yang berkelanjutan.
3)Â Popularisasi
Setelah menetapkan bahwa pendidikan merupakan tambahan yang sangat berharga untuk pembelajaran formal, bahkan jika tidak penting. Namun masih banyak yang belum mengetahui tentang keberadaan pendidikan nonformal. Untuk memungkinkan lebih banyak generasi muda memperoleh manfaat dari pendidikan non-formal, istilah tersebut harus dipopulerkan dan peluang serta penyedia pendidikan non-formal harus lebih terlihat. Mempopulerkan juga merupakan langkah pertama untuk mencapai lebih banyak pengakuan dan pendanaan dengan memasukkan pendidikan non formal ke dalam agenda.
Kesimpulan :
Inilah tantangan yang harus dihadapi untuk terwujudnya pendidikan non formal. Â Tujuannya adalah mendekatkan pendidikan non formal kepada publik dan mengungkap orang-orang serta organisasi yang berada di belakangnya. Secara khusus, kami akan menyoroti bagaimana sebenarnya pendidikan non formal berkontribusi terhadap kesetaraan gender, memerangi kemiskinan, melindungi alam dan memajukan pembangunan berkelanjutan di bidang lain. Memungkinkan generasi muda untuk membuat dunia pendidikan menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H