Mohon tunggu...
Yunia Malviani Rollins
Yunia Malviani Rollins Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Admin

I like reading books, fishing, travelling, cooking

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Serba-serbi di Pagi Hari Menjawab Rasa Penasaran Anak Umur 4 Tahun

29 Juni 2024   10:45 Diperbarui: 29 Juni 2024   22:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://sdn32.bimakota.sch.id

Hari masih pagi, cuaca mendung, Saya seperti biasa bangun pagi untuk menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga. Kebetulan anak kami libur sekolah 3 bulan dikarenakan summer break ( liburan musim panas ). Jadi anak kami yang bernama Samantha bangun agak siangan.

Setelah selesai membuat sarapan, tiba-tiba suara Samantha memanggil :

Samantha      : Mama....Mama

Mama              : Good Morning Samantha, Gosok gigi dulu, lalu sarapan pagi, karena Mama lagi buatin sarapan.

Kemudian Samantha gosok gigi, setelah itu duduk dikursi meja makan dan melakukan sarapan. Setelah itu,

Samantha      : Mama, Tolong kemari, lihat ke langit, Apa yang terjadi pada awan ketika hujan? Apakah awan menyusut? Apakah menjadi lebih tinggi karena lebih ringan? Apakah warnanya menjadi lebih terang?

Mama              : Awan adalah uap air, awan berubah jadi hujan, Hujan adalah serpihan awan yang jatuh dari langit. Awan adalah uap air, seperti uap yang keluar dari ketel.

Daddy.            : Secara teknis Mama tidak benar. Awan bukanlah uap air. Awan adalah tetesan air cair yang terkondensasi dari uap . Uap air merupakan gas yang tidak terlihat, sama seperti uap yang juga tidak terlihat.  Ketika tetesan-tetesan tersebut bertabrakan, mereka menjadi lebih besar.  Pada akhirnya, jumlah tersebut meningkat cukup besar sehingga mereka jatuh dari langit, alih-alih bereaksi terhadap arus udara. Terjadilah hujan.

Samantha     : Kok bisa begitu? Daddy sama Mama berbeda jawabannya mana yang benar? 

Lalu Daddy menjelaskan dengan melakukan percobaan di dapur. Daddy merebus air sampai air mendidih , lalu menuangkan kedalam gelas, lalu menutup gelas dengan plastik putih dan menunjukan kepada kita.

Daddy          : Mama...Samantha, tolong kemari, kita melakukan percobaan sederhana. Perhatikan bagaimana uap mengembun dan menghasilkan tetesan mirip dengan bagaimana hujan terbentuk.

Samantha  : Daddy , saya tidak mengerti bagaimana air menguap membentuk awan dan melayang di langit dan berjuta-juta galon air jatuh darinya. Bagaimana bisa awan-awan itu hanya nongkrong di langit??? 

Daddy          : Udara mengandung uap air. Pada suhu (atau tekanan) tertentu ia akan mengembun,itulah titik embun.  Secara umum: suhu udara bagian atas sangat dingin, awan terbentuk ketika air membeku di sekitar partikel debu mikroskopis. Ketika awan menjadi cukup berat, partikel-partikelnya berjatuhan. Jika lambat, jatuh melalui udara hangat menjadi hujan. Jika udara dingin menjadi salju. Apabila hujan es terjadi ketika partikel-partikel tertiup di awan, berguling-guling seperti bola salju. atau angin atmosfer yang kencang hingga angin berhenti dan hujan es turun.

Samantha    : Daddy bisa menjelaskan lebih baik dan detail, Thank you Daddy,  i love you Daddy 

Daddy            : I love you Mama and I love you too Samantha.

Anak umur 4 tahun banyak hal yang membuat dia penasaran, dan sebagai orangtua, harus bisa memberi penjelasan yang akurat supaya nantinya Anak mengerti dan tentunya menjadi anak lebih pintar. Selain menjelaskan dengan teori, juga bisa menjelaskan dengan praktik sederhana menggunakan alat-alat dapur seadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun