Hal yang masih membingungkan dalam pembelajaran ini adalah bagaimana cara mengukur dan mengevaluasi peningkatan kompetensi sosial dan emosional murid dan rekan sejawat setelah mendapat implementasi dan pengimbasan dari CGP dan bagaimana cara yang efektif untuk dapat mengajak semua guru di sekolah agar mau memberikan pembelajaran yang terintegrasi dengan kompetensi sosial dan emosional di kelas masing-masing.
Padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa seorang guru akan mampu berinteraksi lebih baik dan lebih efektif dengan murid apabila memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik pula, begitupun dengan murid, di mana mereka akan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan lebih bahagia jika mereka mampu mengembangkan kompetensi sosial dan emosional dalam diri mereka.
Dengan penerapan pembelajaran sosial dan emosional di kelas, diharapkan akan terlaksana pembelajaran yang berpusat pada murid agar mereka mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Demikian refleksi saya, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H