Wah kacau beneer jawaban si tulang fasis ini.. enak bener jadi pejabat publik kalau begitu.. gratis ngkalee..
Kenapa si tulang bisa disebut fasis?, ternyata saat Ahok ditanya tentang kebijakan ini, dia jawab tidak tahu menahu atau tidak mengeluarkan kebijakan tersebut.
Bagaimana mungkin kebiajkan tertentu yang cukup mempengaruhi proses belajar mengajar tidak dikomunikasikan atau minta izin dengan atasan ya..
Jadi wajar aja sang gubernur yang sibuk nyapres dan non aktif tentu semua kebijakan tidak dalam kontrolnya lagi.
Jangankan sibuk nyapres, saat masih aktif saja belum lagi nyapres banyak anggaran DKI yang ditemukan BPK bermasalah hingga triliyunan rupiah.
Hebat ya..
Ada yang fasis, ada yang buang badan, ada yang kebelet menang sehingga anak buah merasa jagoan atau terlindungi suka-suka hatinya membuat kebijakan.
-------------------------
Rekan yg komen harap maklum gak bisa dibalas, sejak 10 postingan terakhir telah dibatasi hampir semua fitur disini. Maklum memang tren diskriminasi sedang merajalela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H