Beberapa media TV dan cetak kalau tidak dimiliki 100% setidak sebagiannya dimiliki dengan perusahaan atau grup yang berkamuflase milik pribumi atau non pribumi. Kalau mau jeli perhatikan program siaran atau produk hiburannya, semua mematikan jiwa dan pikiran penonton.
KUNCI KEEMPAT :
Masa presiden SBY lah akhirnya Israel/Jahudi mempunyai Jalinan perdagangan yang sangat intensif dan agresif.
Bahkan KAMAR DAGANG ISRAEL sudah ada di Indonesia/Jakarta, hanya saja masih disembunyikan oleh media dan birokrat pendukungnya untuk menghindarkan penolakan publik mengingat hal ini bertentangan konstitusi/UUD 1945 kita.
Melalui Kamar Dagang Israel inilah kepemilikan perusahaan-perusahaan Indonesia cepat atau lambat dimiliki oleh Israel/Jahudi.
Setelah mereka memiliki tentunya akan menguasai apa yang butuhkan, kita beli dan kita pergunakan.
KUNCI KELIMA :
Mengapa mereka berada di tubuh dan sekeliling kita tanpa disadari?, mereka menggunakan pola yang sederhana saja hanya rumit untuk membuktikannya yakni kepemilikan topeng atau perusahaan topengan yang berdomisili di Indonesia atau cabangnya di Indonesia tapi induknya di Amerika dan Eropa.
Itupun tidak terhubung dengan satu jalinan anak perusahaan saja tapi bisa dalam bentuk jaringan yang bercabang dan beranting banyak, rumit dan susah membuktikannya bagi kita yang awam.
Jangankan kita yang awam bagi orang-orang yang hebat dalam bisnis di Indonesia mereka bisa-bisa saja tidak tahu menahu, kalaupun tahu hanya bisa merasa tapi sulit membuktikannya.
Korporasinya tidak langsung harus berada di Israel, karena disebut kepemilikan Israel bukan berarti milik negara Israel, tetapi milik orang Jahudi yang berkewarganegaraan ganda baik sebagai WN Israel tapi juga WN Amerika atau Eropa misalnya.