Mohon tunggu...
yunan dzakiyul fuad
yunan dzakiyul fuad Mohon Tunggu... Mahasiswa - tampan dan pemberani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030097

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mencegah Sexual Harrasment dengan Personal Boundaries

25 Juni 2021   14:26 Diperbarui: 25 Juni 2021   14:28 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi. sumber: gemercikmedia.com

Pelecehan seksual dari masa ke masa tak ada habisnya menjadi buah bibir, dikarenakan kasus pelecehan seksual ini dari tahun ke tahun semakain marak dan korban-korban pun semakin bertambah. Kalau dulu, para korban pelecehan seksual  merasa harus bungkam ketika menerima tindak pelecehan seksual karena mereka menggap bahwa hal ini merupakan aib bagi mereka, namun sekarang tidak. Sekarang banyak sekali korban yang berani speak up dikarenakan tak ingin bertambahnya korban lagi dan ingin membuat pelaku pelecehan seksual ini jera. Hal seperti ini yang dibutuhkan untuk membasmi para pelaku pelecehan seksual.

Respon korban yang berani, serta tak pandang bulu menghakimi para pelaku pelecehan seksual inilah yang harus didukung, karena sampai kapan wanita terus diam ketika tubuhnya dijadikan objek pelecehan seksual dari para pelaku bejat diluar sana.

Sejujurnya, di Indonesia belum banyak lembaga-lembaga yang peduli dan mengambil kasus pelecehan seksual yang terjadi. Begitu banyak pelaku pelecehan seksual diluar sana yang berkeliaran mencari mangsa baru, hal inilah yang harus kita cegah dan berantas. Tak hanya kasus korupsi saja yang sedang panas-panasnya ingin diberantas, namun kasus pelecehan seksual pun harus segera diberantas karena dapat merusak moral anak bangsa, serta keamanan wanita semakin goyah. Bayangkan saja bila hal ini terjadi pada ibumu, adikmu, atau bahkan pasanganmu? Tentu semua tidak ingin terjadi. Oleh karena itu, bagaimanakah cara mencegah terjadinya pelecehan seksual atau sexual harassment? Mari kita bahas!

PENGERTIAN SEXUAL HARRASMENT

sexual harassment atau pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan, baik secara lisan ataupun fisik yang memaksa, mempermalukan, menyinggung, serta mengintimidasi seseorang untuk melakukan kegiatan atau tindakan yang mengarah kepada seksual.

Dapat disimpulkan pelecehan seksual adalah:

  1. Penyalahgunaan perilaku atau tindakan seksual.
  2. Permintaan memaksa atau tidak ada persetujuan untuk melakukan tindakan seksual.
  3. Pernyataan dalam bentuk lisan atau fisik yang menggambarkan seksual tanpa izin.
  4. Tindakan kearah seksual yang tidak diinginkan, seperti:
    • Penerima atau partner telah menyatakan bahwa ia tidak menginginkan perilaku seperti itu.
    • Penerima atau partner merasa terhina, tersinggung dan/atau tertekan oleh ajakan pelaku untuk tindakan dan perilaku seksual.
    • Pelaku seharusnya sudah sadar merasakan bahwa tindakannya akan membuat penerima atau korban tersinggung, terhina, dan tidak suka namun tetap dilanjutkan.
  5. Perilaku fisik yang tanpa persetujuan seperti tiba-tiba mencium, memeluk, memegang, dll.
  6. Sikap seksual yang merendahkan seperti melirik atau menatap bagian tubuh seseorang.

Tindakan pelecehan seksual yang dilakukan pelaku memang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kejiwaan pelaku. Namun kita tidak dapat membenarkan tindakan pelecehan seksual dalam segala bentuk dan alasan, karena tindakan pelecehan seksual merupakan bentuk kriminalitas yang terjadi baik kepada wanita maupun laki-laki.

Namun kalian sebenarnya dapat mencengahnya, bila memiliki personal boundaries. Apa itu personal boundaries?

Personal boundaries atau yang biasa kita kenal dengan batasan diri merupakan suatu hal yang harus kita miliki untuk diri sendiri. Dengan memiliki dan menetapkan personal boundaries pada diri kita, ini akan sangat membantu kita untuk menemukan identitas diri dan juga turut serta dalam menjaga kesehatan mental. Berdasarkan Parkview Student Assistance Program (IPFW), Personal boundaries dikenal sebagai batasan yang kita buat untuk diri kita dengan orang lain. Batasan diri ini sangat penting dalam melindungi dan menjaga diri kita.

Salah satunya berguna dalam mencengah pelecehan seksual yang terjadi kepada kita. Dengan memiliki personal boundaries, kita dapat memilih hal-hal yang menurut kalian masih batas wajar atau tidak, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, apakah benar atau salah dan masih banyak lainnya.

Perlu diingat tubuh kita adalah hak kita, tanggung jawab kita, kepunyaan kita. Tidak ada yang berhak mengontrol, menggunakan tubuh kita selain diri kita sendiri walaupun kepada pasangan, tubuh kita adalah milik kita.

Personal boundaries merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki semua orang termasuk diri kita. Dengan adanya batasan diri ini, kesehatan mental seseorang tidak akan mengalami gangguan. Seseorang yang tidak memiliki personal boundaries atau batasan diri tidak dapat menemukan identitas dirinya sendiri dan akan mengalami gangguan mental. Batasan diri ini memegang peran penting dalam proses pertumbuhan seseorang, terutama saat proses untuk menjaga kesehatan mentalnya. Batasan diri ini ibaratkan tameng yang membantu untuk melindungi seseorang. Lalu apa saja yang termasuk personal boundaries? Berikut macam-macamnya.

Macam-macam Personal Boundaries:

  • Material Boundaries

Material boundaries membantu kita menentukan yang boleh kita berikan kepada orang lain. Contohnya seperti meminjamkan uang, kendaraan, pakaian, dll. Dengan membuat batasan ini, kita akan tetap dapat membantu orang lain tanpa harus merugikan diri sendiri.

  • Physical Boundaries

Memberikan batas pada ruang pribadi kita. Seperti contohnya  ketika kita memilih kapan kita mau bersalaman dan berpelukan dengan orang. Serta bagaimana juga kita mengontrol respon kita ketika mendengar seseorang memutar music yang keras atau bahkan meminta hal yang aneh-aneh terhadap diri kita.

  • Mental Boundaries

Coba untuk memahami lebih dalam perasaan yang kita miliki untuk diri sendiri. Kenali kesehatan mentalmu dengan bertanya pada dirimu apakah kamu merupakan orang yang mudah merasa panik, depresi, dan sebagainya.

  • Emotional Boundaries

Dengan menerapkan batasan emosi pada diri kita, kita akan bisa memudahkan diri kita dalam membedakan tanggung jawab dan emosi dengan orang lain. Dengan ini juga, kita juga dapat untuk membela diri kita sendiri saat merasa orang lain menganggap remeh dan merugikan diri kita.

  • Sexual Boundaries

Batasan dalam melakukan aktivitas seksual juga perlu untuk kita buat dalam diri kita. Maka dari itu dengan adanya batasan seksual, kita jadi bisa untuk memilih dimana, kapan, dan dengan siapa kita mau melakukannya. Hal inilah yang penting agar kita dapat terhindar dari pelecehan seksual yang terjadi.

Ternyata ada banyak cara dalam mengatasi dan mencegah pelecehan seksual atau sexual harassment yang terjadi, salah satunya adalah memiliki personal boundaries dan mengenal bentuk-bentuk pelecehan seksual. Ingat ladies or gentlemen, tubuhmu adalah milikmu. Ttidak ada satu pun orang yang berhak kepada tubuhmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun