Mohon tunggu...
Yunanda Dewi Nurdianti
Yunanda Dewi Nurdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang menekuni bidang bahasa dan sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelisik Budaya dalam Film 5 cm Melalui Tujuh Unsur Budaya Koentjaraningrat

4 Juli 2024   08:10 Diperbarui: 4 Juli 2024   12:19 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Guys! Kalian tahu tidak tentang film "5 Cm"?

Film "5 Cm"merupakan sebuah film yang dirilis pada tahun 2012, mengangkat kisah petualangan lima sahabat yang melakukan perjalanan mendaki Gunung Semeru. 

Melalui pendekatan antropologi sastra, kita dapat melihat karya sastra, termasuk film, sebagai cerminan budaya dan identitas suatu masyarakat. Dalam "5 Cm", identitas mereka tercermin melalui hubungan erat antara lima sahabat yang berasal dari latar belakang berbeda. Mereka membawa identitas masing-masing, namun bersatu dalam tujuan yang sama. 

Para tokoh utama adalah anak-anak muda yang hidup di tengah kemajuan teknologi, namun mereka juga menunjukkan rasa hormat dan kekaguman terhadap tradisi dan alam. Ini menggambarkan bagaimana generasi muda Indonesia berusaha menyeimbangkan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan modern.

Di balik kisah persahabatan dan perjuangan mereka, film ini juga menyajikan berbagai aspek budaya Indonesia yang bisa dianalisis melalui tujuh unsur budaya yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat.

Koentjaraningrat merupakan seorang antropolog terkemuka dari Indonesia, ia mengidentifikasi tujuh unsur kebudayaan yang universal dan dapat ditemukan di setiap masyarakat. Unsur-unsur tersebut meliputi bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, teknologi dan budaya, sistem mata pencaharian, religi, serta kesenian.

Sekarang, mari kita telaah satu per satu 7 unsur kebudayaan yang terdapat pada film "5 Cm".

1. Bahasa

Bahasa menjadi elemen penting dalam "5 Cm". Karakter dalam film ini menggunakan bahasa Indonesia dengan campuran bahasa daerah dan istilah gaul yang mencerminkan latar belakang sosial dan budaya mereka. Penggunaan bahasa yang beragam ini menunjukkan keragaman linguistik di Indonesia dan bagaimana bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang mempererat hubungan antar karakter.

2. Sistem Pengetahuan

Film ini juga menampilkan sistem pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan pendakian gunung. Para karakter mempelajari teknik mendaki, memahami cuaca, dan mengenal flora serta fauna di Gunung Semeru. Pengetahuan ini menunjukkan betapa pentingnya kearifan lokal dan ilmu pengetahuan dalam berinteraksi dengan alam, khususnya dalam konteks mendaki gunung.

3. Sistem Organisasi Sosial

Persahabatan dalam "5 Cm" menggambarkan sistem Organisasi Sosial yang erat, meskipun bukan hubungan darah. Hubungan mereka ditandai oleh solidaritas, saling pengertian, dan dukungan emosional. Ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dalam budaya Indonesia, di mana teman seringkali dianggap seperti keluarga sendiri.

4. Sistem Mata Pencaharian

Meskipun tidak menjadi fokus utama, film ini menampilkan beberapa aspek mata pencaharian yang berkaitan dengan pariwisata dan pendakian. Misalnya, pemandu gunung dan penduduk lokal yang menyediakan jasa bagi para pendaki. Ini mencerminkan bagaimana komunitas lokal bergantung pada ekosistem pariwisata untuk mata pencaharian mereka. Selain itu beberapa tokoh utamanya juga digambarkan memiliki mata pencaharian seperti Genta yang digambarkan sebagai profesional dalam bidang pemasaran atau periklanan.

5. Sistem Religi

Unsur religi juga ditampilkan dalam film ini, terutama melalui simbol-simbol dan ritual yang dilakukan para pendaki sebelum memulai perjalanan mereka. 

Ada adegan di mana mereka berdoa bersama, menunjukkan kepercayaan mereka kepada Tuhan dan harapan untuk keselamatan selama pendakian. Ini menunjukkan betapa pentingnya agama dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

6. Sistem Teknologi

Film "5 Cm" menunjukkan penggunaan teknologi dalam konteks modern, seperti ponsel, kamera, dan peralatan pendakian. Ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap teknologi dalam mendukung aktivitas sehari-hari, termasuk dalam kegiatan alam bebas seperti mendaki gunung.

7. Kesenian

Lalu yang terakhir, aspek kesenian dalam film ini terlihat melalui puisi-puisi yang dibacakan oleh Zafran. Puisi-puisi tersebut tidak hanya menggambarkan minat dan bakat Zafran tetapi juga menggambarkan perasaannya dalam bentuk estetika.

Nah, dengan mengintegrasikan ketujuh unsur budaya Koentjaraningrat, film "5 Cm" tidak hanya menyajikan kisah petualangan yang seru, tetapi juga memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Secara keseluruhan, "5 Cm" tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi cerminan budaya Indonesia yang beragam, mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai penting dalam persahabatan, perjuangan, dan cinta terhadap alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun