Mohon tunggu...
Yunanda Dewi Nurdianti
Yunanda Dewi Nurdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang menekuni bidang bahasa dan sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Film

Menelisik Budaya dalam Film 5 cm Melalui Tujuh Unsur Budaya Koentjaraningrat

4 Juli 2024   08:10 Diperbarui: 4 Juli 2024   08:11 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

3. Sistem Organisasi Sosial

Persahabatan dalam "5 Cm" menggambarkan sistem Organisasi Sosial yang erat, meskipun bukan hubungan darah. Hubungan mereka ditandai oleh solidaritas, saling pengertian, dan dukungan emosional. Ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dalam budaya Indonesia, di mana teman seringkali dianggap seperti keluarga sendiri.

4. Sistem Mata Pencaharian

Meskipun tidak menjadi fokus utama, film ini menampilkan beberapa aspek mata pencaharian yang berkaitan dengan pariwisata dan pendakian. Misalnya, pemandu gunung dan penduduk lokal yang menyediakan jasa bagi para pendaki. Ini mencerminkan bagaimana komunitas lokal bergantung pada ekosistem pariwisata untuk mata pencaharian mereka. Selain itu beberapa tokoh utamanya juga digambarkan memiliki mata pencaharian seperti Genta yang digambarkan sebagai profesional dalam bidang pemasaran atau periklanan.

5. Sistem Religi

Unsur religi juga ditampilkan dalam film ini, terutama melalui simbol-simbol dan ritual yang dilakukan para pendaki sebelum memulai perjalanan mereka. 

Ada adegan di mana mereka berdoa bersama, menunjukkan kepercayaan mereka kepada Tuhan dan harapan untuk keselamatan selama pendakian. Ini menunjukkan betapa pentingnya agama dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

6. Sistem Teknologi

Film "5 Cm" menunjukkan penggunaan teknologi dalam konteks modern, seperti ponsel, kamera, dan peralatan pendakian. Ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap teknologi dalam mendukung aktivitas sehari-hari, termasuk dalam kegiatan alam bebas seperti mendaki gunung.

7. Kesenian

Lalu yang terakhir, aspek kesenian dalam film ini terlihat melalui puisi-puisi yang dibacakan oleh Zafran. Puisi-puisi tersebut tidak hanya menggambarkan minat dan bakat Zafran tetapi juga menggambarkan perasaannya dalam bentuk estetika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun