Sinopsis :
Seorang gadis bernama Nadzira Shafa tumbuh di lingkungan agamis. Namun, karena suatu momen yang terjadi di sekolah, yaitu ketika ayahnya meninggal, Zira mulai mempertanyakan tentang agamanya.
Lalu ia bergaul dengan Niki yang sering mengajaknya berpesta, minum minuman keras, dan mengonsumsi narkoba. Hingga ia mulai meninggalkan agamanya dan bahkan sempat membenci Islam.
Namun suatu ketika, Zira memutuskan untuk berhijrah demi menjalani kehidupan yang lebih baik tepat setelah terjadi kecelakaan yang menimpa dirinya.
Dalam proses hijrahnya, Zira mulai mendalami ilmu agama dengan bimbingan sang kakak, Bella. Zira kerap kali hadir dalam majelis pengajian dengan sang kakak.Â
Hingga pada suatu hari di tempat pengajian tersebut, Zira berjumpa dengan seorang ustad bernama Ameer Azzikra. Ameer yang merupakan putra dari seorang ulama dan pendakwah terkenal di Indonesia, Ustaz Arifin Ilham.
Setelah beberapa kali pertemuan, Ameer mulai mencoba untuk dekat dengan Zira dengan cara meminta akun sosial medianya. Hingga tak lama, Ameer pun mengajak Zira menikah dengan Ta'ruf. Zira menerima ajakan Ameer dan keduanya memutuskan untuk menikah.
Kehidupan pernikahan Zira dan Ameer sangat bahagia Mereka memperlakukan satu sama lain dengan penuh cinta dan perasaan. Ameer terus membimbing Zira agar menjadi istri yang baik untuk agama.
 Buah dari pernikahan mereka adalah kabar bahwa Zira hamil. Namun ternyata kebahagiaan itu tidak lama, Zira dikabarkan mengalami keguguran. Hal itu tentu menjadi pukulan besar bagi keduanya, terutama Zira.
Namun setelah sekian lama mereka melupakan kesedihan itu dan mulai kembali hidup bahagia, keduanya kembali menghadapi tantangan yang lebih besar.
Film ini memiliki kekurangan dan kelebihan yang cukup mempengaruhi kesan penonton. Kelebihannya yaitu, film ini menyampaikan pesan-pesan Islami tentang cinta, kesetiaan, keharmonisan, dan keikhlasan dengan cara yang menginspirasi.
Selain itu, film ini juga menginspirasi tentang bagaimana cara Ameer Azzikra dalam mencintai namun terbebas dari fitnah. Tentu yaitu dengan cara mengajak Nadzira Shafa untuk ta'aruf hingga menjalin ikatan suami istri.
Film ini juga menunjukkan penampilan yang kuat dari aktor dan aktris dalam membawakan karakter-karakter yang memikat, memperkuat alur cerita hingga mampu mengubah perasaan penontonnya seketika dengan tawa dan juga tangis.
Sayangnya, film 172 Days memiliki beberapa elemen cerita yang mungkin terasa klise atau mudah ditebak, mengurangi kesan kebaruan atau kejutan dalam alur cerita. Ditambah, dilihat dari judulnya "172 Days" yang membuat penonton dapat menebak bagaimana akhir dari cerita Ameer dan Zira.
Ada beberapa perbedaan dari film 172 Days dengan versi novelnya yang dibuat oleh Nadzira Shafa. Salah satunya yang dikatakan Nadzira selaku penulis dan tokoh utamanya adalah bahwa di film 172 Days, sosok Nadzira Shafa yang diperankan oleh Yasmin Napper itu suka durian. Namun pada kenyataannya, orang yang suka durian adalah Almarhum Ameer Azzikra, suami Nadzira Shafa.
Film 172 Days merupakan film yang diangkat dari kisah nyata Almarhum Ameer Azzikra dan Nadzira Shafa.
Nadzira menuangkan kisah cinta rumah tangganya dengan sang suami dalam bentuk novel. Hingga kemudian diadaptasikan dalam bentuk film yang rilis pada Desember 2023. Nadzira menceritakan tentang awal pertemuannya dengan Ameer hingga kisah pernikahannya dari hari pertama sampai hari ke-172.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H