Mohon tunggu...
Yuna Kadarisman
Yuna Kadarisman Mohon Tunggu... Guru -

....is still working to be a teacher

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadget dan Aturan Mainnya (1)

5 Desember 2015   18:05 Diperbarui: 13 Desember 2015   17:05 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu lalu suami saya bercerita tentang anak-anak rekannya yang 'kecanduan' gadget. Sudah dilarang, dibatasi, namun masih saja melanggar dan menemukan cara untuk menggunakannya. Berikut saya bahas apa yang saya amati tentang pembatasan penggunaan gadget pada anak. Poin-poin yang saya bahas saya sarikan dari pengalaman saya sebagai guru, dari beberapa tulisan yang pernas saya baca, juga dari apa yang saya pelajari dari orang lain yang pernah 'berhasil' membatasi penggunaan gadget.

1. Jika baru pertama memiliki gadget

Jika anda baru akan memberikan gadget pada anak, mohon perhatikan baik-baik sebelum anda memutuskan membelikan gadget untuk mereka. Selama anak masih ada dalam tanggung jawab anda selaku orang tua, anda berhak untuk membatasi penggunaan gadget yang anda berikan.

A. Fungsi

Anda yakin anak anda memerlukan gadget? Bisa anda sebutkan fungsi gadget itu selain untuk bermain game? Anda memberikan gadget bukan karena anda tidak ingin diributkan dengan kegiatan parenting lainnya kan?

Sering saya menemui orang tua yang 'terpaksa' membelikan gadget seperti tablet atau telepon genggam yang sebenarnya tidak terlalu penting hanya karena sang anak merengek karena 'semua temannya sudah memiliki gadget itu'.  Bukankah anda ingin anak anda menjadi orang yang istimewa, luar biasa, menginspirasi, berguna bagi nusa bangsa, dan sebagainya dan sebagainya, lalu mengapa menyerah dan membiarkan anak anda menjadi 'biasa' seperti kebanyakan anak lainnya? Anak dengan gadget canggih dan hanya digunakan untuk main game itu sudah terlalu biasa, terlalu main-stream. Seringkali malah saya berpikir, saat melihat anak asyik dengan gadget canggihnya, 'Orang tuanya ga sempat bermain bersamanya, makanya dibelikan gadget agar anaknya ga kesepian.'

Saya seringkali sedih saat bertemu orang tua yang bangga anaknya yang berumur satu tahun atau satu setengah tahun sudah bisa main game 'Angry Bird'. Gadget itu isinya bukan hanya game. Masih banyak aplikasi lain yang dikemas dalam bentuk game namun berisi pembelajaran. 

Saran saya, pastikan anak anda membutuhkan gadget itu. Telpon genggam, ok, untuk komunikasi. Tapi tablet? Bukankah PC akan lebih aman? Selain karena anda bisa lebih menguntrol isinya (saya akan membahas kontrol ini lebih jauh lagi nanti), anak juga tidak akan bergantung pada gadget untuk 'kenyamanan' harinya.

B. Model

Model juga harus anda perhatikan sebelum anda memutuskan untuk memberikan gadget pada anak anda. Yakin anda ingin memberikan model terbaru dengan semua memori berlimpah dan kamera tercanggih? Yakin itu yang mereka butuhkan? Bukan hanya karena 'menebus' perasaan bersalah anda karena lupa janji minggu kemarin?

Memori telepon genggam yang berlimpah juga bisa digunakan untuk menyimpan video yang kurang bermanfaat, atau foto-foto yang tidak seharusnya. 

Pastikan fungsi utama gadget itu, dan pastikan model dan jenisnya tidak 'over-qualified'. Jika anda memfungsikan gadget itu untuk komunikasi saat anda ingin menjemput anak anda, pastikan fitur itu utama. Tidak perlu fitur tambahan kamera sekian mega pixel atau memori sekian gigabyte.

C. Penggunaan

Yakin anak anda bisa dengan bijaksana menggunakan gadget tersebut? Ok, anda sudah memutuskan fungsi utamanya, namun apa anda juga yakin anak anda tidak akan menyalah-gunakannya?

Saya setuju, anda harus mempercayai anak anda. Dan saya juga setuju, sedikitpun bentuk ketidakpercayaan anda bisa melukai perasaan anak anda. Namun, apa anda sudah menjelaskan apa maksud anda dengan memberikannya gadget? Atau anda juga merasa bahagia saat anak anda tampak sangat bahagia mendapatkan gadget sehingga anda 'lupa' menyampaikan maksud dan tujuan utama anda memberikan gadget itu?

D. Konsekuensi

Ok, anak anda perlu HP baru? Modelnya juga sesuai? dan dia akan bertanggung jawab atas penggunaannya?

Jika anda bisa menjawab 'ya' untuk semua pertanyaan itu, silahkan, belikan anak anda gadget yang sesuai. Namun, jangan lupa, dudukkan anak anda, sampaikan 'aturan main' penggunaan gadget itu. Berikut saya rangkumkan beberapa ide 'aturan main' gadget yang pernah saya temui dan berhasil terapkan.

- Tidak ada internet di dalam kamar. Jika anak perlu melakukan riset atau menggunakan internet, usahakan sediakan PC ditempat yang bisa anda bantu pengawasan penggunaannya. Ini untuk meminimalisir kemungkinan anak membuka situs-situs yang tidak selayaknya. 

-Tidak ada gadget diatas jam tidur. Jika jam tidur anak anda adalah jam 9. maka pastikan anak mengumpulkan gadgetnya di tempat diluar kamarnya. jangan biarkan anak terjaga semalaman bermain game atau beraktifitas menggunakan gadgetnya. Ada banyak riset mengungkapkan betapa tidak sehatnya menempatkan gadget dekat tempat tidur kita. jadi, pastikan anak tidak membawa gadget mereka ke tempat tidur. Namun ingat, jika peraturan ini berlaku untuk anak, ini juga harus berlaku untuk anda. Berani?

-Pastikan anak paham etika ber-media sosial. Hal sepele seperti tidak me-like hal-hal yang tidak pantas, atau cyber bully-ing perlu anda pahamkan. Saya akan membahas khusus tentang cyber bullying ini dilain kesempatan.

-Beri hari bebas gadget. Saya dan suami memutuskan bahwa Sabtu dan Minggu itu hari bebas game online. Kami berpikir, saat kami hanya bisa sepanjang hari bersama, pada hari Sabtu dan Minggu, alih-alih menghabiskan waktu bersama, kami malah sibuk main game online. Akhirnya kami putuskan untuk membuat hari tanpa game. Di awal-awal memang terasa berat, namun akhirnya kami terbiasa, dan hal ini sangat membantu kami menemukan kegiatan lain bersama dan mengurangi ketergantungan kami atas gadget. Bagaimana dengan anda, hari apa yang pantas digunakan sebagai hari tanpa gadget?

-Batasi penggunaan gadget dengan kuota, baik itu pulsa ataupun data. Kuota adalah alat ampuh untuk membatasi penggunaan gadget. Hal ini juga akan mengajarkan anak untuk memilih konten yang layak didownload dengan menggunakan kuota yang terbatas. Beberapa HP juga memiliki fitur blocking, untuk membatasi telpon keluar atau menerima telepon.

Misalnya, HP anak anda hanya bisa digunakan untuk menelpon rumah, orang tua dan saudara kandungnya, maka HP itu akan otomatis memblokir nomor asing yang tidak ada di dalam daftar. Jangan gunakan alasan, 'saya tidak paham yang begituan, sudah tua.' Jika anda tidak paham cara menggunakan gadget yang anda berikan, jangan memberikannya kepada anak anda, karena penyalahgunaan akibat ke-tidakmau-an anda untuk mempelajarinya adalah kesalahan anda juga. 

2. Jika sudah 'terlanjur' memiliki 

Saya akan membahas ini pada tulisan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun