Mohon tunggu...
Yunizar Nassyam
Yunizar Nassyam Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Dongeng

Juara 1 dan juara 2 Lomba Menulis Dongeng Majalah Bobo 2003 dan 2007. Penulis buku Because You are Snake, Menuruni Bukit Ibu, Gunung yang Tak Akan Kuceritakan pada Ayah, Divers, Flows into the Sink into the Gutter. Admin plasa.top

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pak Bahlil Lahadalia, KUR BRI Itu Real atau Fake?

17 Agustus 2023   03:26 Diperbarui: 17 Agustus 2023   16:02 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau kemudian bertanya tentang jenis usaha sahabat saya. Lalu di mana lokasi usaha berada. "Oh kalau begitu sayang sekali, Bu. Ibu harus mengajukan dari BRI unit di mana lokasi usahanya berada di Tangerang," kata Bu Sari. 

"Selain di wilayah BRI bersangkutan, syarat yang Ibu juga penuhi adalah belum pernah mengajukan kredit modal dan investasi selain KUR ini di bank mana pun. Yang punya akses ke bank sebelumnya tidak dapat mengajukan KUR," terangnya.

Harapan sahabat saya jadi berbunga. Karena, rasanya semua persyaratan dia miliki, termasuk juga jika usahanya disurvey. Dengan adanya permodalan dari KUR dia berharap usahanya akan memiliki nilai tambah. Tidak lagi mengupah untuk jasa tertentu tapi bisa membeli mesin sendiri.

Sebelum kami mohon diri ibu ini sempat menawarkan kredit beragunan produk BRI pengganti KUR.

Kami langsung berangkat sore itu agar besok pagi segera mengajukan ke BRI Unit Cipondoh, Tangerang. Pagi 15 Agustus saya dan sahabat saya diterima di lantai dua oleh marketingnya di sana. 

Lokasi usaha dan jenis usaha kami ditanyakan. Kami juga memberitahu bahwa sebelumnya sudah datang ke BRI Unit di Depok. "Untuk daerah Panglima Polim Ibu harus mengajukannya di BRI Unit Pasar Royal," kata marketing ini. 

Terasa akan beres dengan mudah, kami langsung ke BRI Unit Pasar Royal. Di sana kami diterima oleh satpam, dia meminta berkas kami untuk dicek, dan kemudian dia membawa berkas itu ke dalam.

Tak lama kemudian dia keluar lagi dan bilang sambil mengembalikan berkas kami, "Ibu tidak bisa mengajukan KUR di sini, harus di BRI Depok sesuai dengan KTP." 

Saya dan sahabat saya berpandangan. Saya tau dia itu dalam keadaan sakit, jauh-jauh datang dari Depok ke Tangerang hanya untuk "diping-pong". Saya jadi ingat kata-kata Pak Bahlil bahwa perbankan belum adil dalam mendorong UMKM. 

"Kata marketing itu peraturan terbaru, Bu, hari ini," kata satpam lagi.

"Bapaaaaak. Saya itu baru kemarin dari BRI Depok, bukan dua hari atau seminggu lalu. Kata orang Depok saya disuruh ke sini, harus di BRI Unit tempat domisili usaha. Tolong deh, saya mau bicara dengan marketingnya," kata sahabat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun