Mohon tunggu...
Yunizar Nassyam
Yunizar Nassyam Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Dongeng

Juara 1 dan juara 2 Lomba Menulis Dongeng Majalah Bobo 2003 dan 2007. Penulis buku Because You are Snake, Menuruni Bukit Ibu, Gunung yang Tak Akan Kuceritakan pada Ayah, Divers, Flows into the Sink into the Gutter. Admin plasa.top

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pak Bahlil Lahadalia, KUR BRI Itu Real atau Fake?

17 Agustus 2023   03:26 Diperbarui: 17 Agustus 2023   16:02 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 6.000 triliun. Sedangkan penyaluran KUR bagi UMKM pada 2021, tidak melebihi 18 persen atau sekitar Rp 1.127 triliun.

Bahlil menilai pihak perbankan belum menyokong penuh bagi UMKM untuk berkembang lebih besar.

"Inilah yang menurut Kementerian investasi dan Kementerian UMKM, perbankan belum adil dalam mendorong UMKM menjadi pemain nasional kita," katanya.

Sejak Selasa 15 Agustus 2023 kemarin saya percaya dengan pernyataan beliau. UMKM ini malah, berdasarkan pengalaman saya hari itu, masih momok bagi perbankan. 

Kalau kita lihat di Google News, berita tentang KUR (terutama KUR BRI) atau topik seputar KUR sangat ramah algoritma. Banyak media online daerah yang menjadikan topik ini andalan agar terjaring oleh Google News dan mendatangkan trafik. Bahkan sampai hari ini topik KUR masih seksi untuk Google News.

KUR ini digambarkan begitu hebat, bak malaikat bagi UMKM. Saya yang punya sahabat bergerak di bidang UMKM pun tergiur oleh berita-berita itu. Link kontennya selalu saya share ke dia. 

Maka singkat cerita, dia pun saya bimbing untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan yang akan diajukan untuk mendapatkan modal usaha dari jalur kredit usaha rakyat ini. Penyiapan dokumen seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), tidak butuh lama dan berbelit-belit. Dalam berita-berita tersebut untuk mendapatkan KUR ini pun digambarkan semudah mendapatkan NIB. 

Maka pada Senin 14 Agustus saya bersama sahabat saya datang ke BRI Unit Nusantara Depok untuk mengajukan KUR. Karena dalam pikiran kami pengajuan kredit harus di lokasi domisili, bukan dari lokasi usaha dia di Tangerang. Kami diterima di lantai dua oleh karyawan BRI bernama Bu Sari. 

Bu Sari ini menyayangkan kami terlambat, bahwa dia sudah tidak punya jatah KUR lagi. Artinya, dia sudah menyalurkan semua KUR yang menjadi jatahnya. 

Seolah-olah benar semua apa yang ditulis media massa bahwa begitu mudahnya persyaratan untuk bisa mengajukan KUR, saya juga menyimpulkannya dari paparan oleh ibu ini. 

Dia lalu meminta dokumen kami dan berjanji akan mencarikan jalan kepada temannya yang masih memiliki jatah KUR, teman sesama para marketing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun