Kau punya jarum sulam
yang katamu bisa untuk merajutÂ
rambut demi rambut kita yang patah.
Ketika telah jadi seutas tali
akan kaugunakan menjerat leher.
"Gemeletuk patahnya, sayang.
Kau belum pernah dengar, kan?"
Di sebuah padang yang sunyi
aku menyerahkan leherku
kau menyerahkan lehermu.
Lalu kita berangkat menuju
rumahsepi terdekat.
Sehelai rambut jatuh berdengkang.
Tiap hari.
07/03/06/2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H