Manusia ketika pada posisi yang berdiri tegak itu memiliki perbedaan Ep pada tiap orangnya. Hal ini disebabkan perbedaan posisi ketinggian, misalnya ketika manusia tidur terlentang, maka energi potensial tiap orang itu sama karena tidak adanya perbedaan ketinggian atau disebut Ep = 0. Oleh karena itu, manusia memiliki besar energi yang lebih besar saat berdiri daripada ketika sedang tidur.Energi potensial  juga memiliki keelastisitasan pada benda. Besar energi potensial  benda yang  memiliki keelastisitisan itu  tergantung dari konstanta dan perbedaan panjang akibat regangan. Salah satu contoh pada tubuh manusia yang elastis ada pada otot. Manfaat fleksibilitas otot ini untuk kemampuan otot menggerakkan seluas-luasnya. Fleksibilitas mampu membantu elastisitas otot dalam memberikan jangkauan luas gerak pada sendi tersebut. Rumus elastisitas, yaitu :
Ep = . k.x2
Keterangan rumus :
Ep = Energi potensial pegas (J)
k = Konstanta gaya pegas  (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
Tubuh manusia memiliki beberapa jaringan yang memiliki keelastisitasan, seperti otot, kulit, dan tulang rawan. Sifat  jaringan tersebut memiliki kecenderungan kembali pada keadaan semula. Benda yang bisa bergerak dan dapat berubah posisinya itu memiliki energi kinetik (Ek). Energi kinetik bergantung pada besar massa dan kecepatan gerak benda berpindah posisi. Persamaan energi kinetik ini :
Ek = . m. v2Â
Keterangan rumus :
Ek = Energi kinetik (J)