Mohon tunggu...
Yumna Widyadhana Anwar
Yumna Widyadhana Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

PH'UA 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Belajar yang Unik pada Generasi Millenial

30 Desember 2021   19:03 Diperbarui: 30 Desember 2021   19:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi millenial merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980-an hingga 2000-an ketika teknologi sudah berkembang dengan pesat. Mereka memiliki cara berpikir yang berbeda terhadap sesuatu hal. Perkembangan teknologi membuat generasi millenial memiliki kebiasaan baru dan mengubah perilaku lama menjadi modern. Kebanyakan generasi ini sudah memakai teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan, teknologi ini sudah sebagai makanan bagi mereka untuk bertahan hidup.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih ini membuat generasi millenial melakukan suatu hal dengan cepat. Seperti halnya ketika kita bertukar informasi, tidak perlu menulis di atas kertas lagi, tetapi menggunakan teknologi digital saat ini yang dapat dengan cepat dan mudah tersampaikan. Smartphone merupakan hasil teknologi digital yang sangat penting bagi generasi millenial. Rata-rata mereka menggunakan Smartphone untuk melakukan semua aktivitas mereka. Kemudian, generasi millenial akan mengalami perubahan dalam karakternya dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi.

Menurut Hariadi dan Sudamaningtyas, generasi millenial memiliki karakteristik yang nyaman dan bebas dalam menggunakan teknologi; memiliki ketrampilan dalam mengerjakan beberapa aktivitas secara bersamaan terhadap peralatan teknologi yang canggih; memiliki rasa tanggung jawab dan toleransi yang tinggi akibat banyaknya informasi yang dapat diakses melalui smartphone; dan selalu bergantung pada media sosial. Karakteristik tersebut yang membuat generasi millenial memiliki karakter yang suka teknologi, mudah menyesuaikan diri, semakin cerdas, dan toleran terhadap perbedaan budaya.

Generasi millenial mempunyai karakter dan keunikan tersendiri dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini secara tidak langsung akan memengaruhi gaya belajar mereka. Mereka perlu pembelajaran yang asyik dan tidak membosankan. Sehingga membuat generasi millenial terbiasa dengan teknologi yang juga membuat gaya belajar millenial menjadi unik dan berbeda dari sebelumnya. Mereka mempunyai cara belajar dengan nyaman menggunakan teknologi. Kira-kira apa saja gaya belajar ala generasi millenial ini? Yuk simak artikel di bawah ini!

Gaya Belajar ala Generasi Millenial :

1. Foto materi/catatan

Kini mencatat sudah bukan kebiasaan generasi millenial, bahkan mereka jarang membeli buku. Mereka lebih memanfaatkan Smartphone untuk memotret materi yang dijelaskan setiap guru menulis. Melalui Smartphone, mereka lebih mudah dan dapat mempersingkat waktu apabila waktu yang diberikan hanya sedikit. Saat ini, mencatat sudah jarang dilakukan oleh generasi millenial, kecuali jika sekolah melarang untuk membawa Smartphone, mereka harus mencatatnya. Karena Smartphone selalu di bawa kemana saja, sehingga dapat belajar di tempat manapun dengan melihat catatan yang telah di foto.

2. Mencari informasi melalui mbah Google

Untuk belajar pastinya kita memerlukan buku sebagai acuan mendapatkan informasi. Sekarang ini, kita tidak perlu pergi ke perpustakaan untuk mendapatkan buku untuk belajar. Kita hanya perlu menggunakan Smartphone, dan mencari informasi melalui Google. Di Google sudah terdapat informasi yang lengkap, apapun pertanyaan atau informasi yang ingin diketahui sudah ada di Google. Sehingga memudahkan kita dalam mencari informasi, dan

3. Belajar dengan berbasis visual

Membaca dan menyimak belum tentu dapat memahami pemikiran generasi millenial. Mereka perlu cara belajar yang sangat mudah dalam memahami segala sesuatu dan itu disajikan dalam bentuk gambar. Contohnya dengan meonton materi/tutorial di salah satu platform yaitu Youtube. Dengan menonton seperti itu mereka akan menganggap belajar lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan minat belajar. Mereka juga akan cenderung menikmati dan merasa puas.

4. Belajar sambil mendengarkan musik

Musik merupakan tren pada zaman generasi millenial ini. Kebanyakan mereka menyukai musik. Musik dianggap dapat membantu suasana hati kita ketika sedang belajar, terutama pada musik yang kita sukai. Suasana hati yang baik akan menimbulkan semangat belajar. Biasanya mereka melakukan hal ini agar tidak merasa pusing akibat tugas yang menumpuk.

5. Memberikan jeda ketika belajar

Pada dasarnya, belajar juga memerlukan energi yang banyak. Apabila terus-terusan belajar akan berdampak pada kesehatan kita. Hal ini juga akan membuat mereka kurang fokus dalam belajar, karena otak mereka yang terus-menerus diberikan pelajaran. Kita perlu istirahat untuk mengembalikan kefokusan tersebut atau sesekali kita refreshing agar pikiran kembali segar, seperti menonton sebuah hiburan di sosial media.

6. Lebih suka pembelajaran secara langsung (praktik)

Salah satu karakter generasi ini adalah tidak suka terhadap pembelajaran yang hanya membaca dan menyimak. Mereka lebih tertarik dengan belajar secara praktik, karena mereka memiliki sikap bosan yang tinggi. Dalam belajar secara praktik, mereka akan mendapatkan pengalaman langsung dan dapat diterapkan di kehidupan. Hal ini tidak cukup efektif dalam menghilangkan kejenuhan.

7. Pembelajaran melalui media sosial

Generasi ini tidak bisa lepas dari media sosial yang hampir semua aplikasi ada di Smartphone mereka. Sehari-hari mereka menggunakan Smartphone untuk berinteraksi. Melalui sosial media, mereka dapat lebih aktif, kreatif, dan mandiri sehingga kualitas dalam belajar dapat semakin meningkat dari segi pengetahuan maupun keterampilan.

8. Belajar secara berkelompok

Mereka cenderung senang bekerja sama dengan teman sejawatnya karena mereka mempunyai rasa percaya diri yang tinggi apabila bersama teman yang mereka kenal. Hal ini akan membuat mereka menunjukkan diri sebagai penyalur ide dan gagasannya kepada teman sejawatnya. Selain di dunia nyata, mereka juga melakukan kerja sama di dunia maya. Contohnya, ketika mereka diberi tugas kelompok dan tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung, maka mereka akan mulai berdiskusi melalui aplikasi yang ada di Smartphone. Dari situ, mereka dapat bertukar pendapat, meskipun berada di tempat yang berbeda.

REFERENSI

Daud, A. 2020. Strategi Guru Mengajar Di Era Milenial. J-Al-Mutharahah. 17(1) : 29-42

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun