Gadis desa ini nekat mendirikan penerbitan buku indie diusianya yang ke-18 tahun
Yumahestnama pena dari seorang gadis remaja bernama lengkap Ayu Mahesti ini nekat mendirikan penerbitan buku indie tanpa diketahui kedua orang tuanya.
Gadis asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan ini memutuskan terjun ke dunia kepenulisan saat dirinya menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan.
Sebenarnya, Yumahest sudah mulai menyukai dan tertarik untuk menulis saat dirinya duduk di bangku SMA, tepatnya saat kelas sebelas, tetapi karena tinggal di desa dan jarang sekali mendapati teman dengan kesukaan yang sama dengannya, membuat Yumahest tak pernah menulis apa-apa.
"Dulu aku buta sama hal tulis-menulis, tapi ada kakak kenalanku yang menyarankan agar aku mengetes kemampuan menulisku dengan cara ikut lomba menulis," jelasnya saat ditanyai seorang teman.
Perjalanannya dalam dunia kepenulisan menulisnya hingga membawanya kerja suka-suka kurang lebih satu bulan di sebuah penerbitan indie milik temannya.
Beberapa bulan setelah mengundurkan diri, Yumahest diajak mendirikan penerbit dengan salah satu siswa dari Jawa Barat yang dikenalnya melalui komunitas menulis.
Jauh sebelum diajak mendirikan penerbit, Yumahest sudah berangan-angan ingin mendirikan penerbit. Keinginannya semakin kuat sebab di desanya belum ada penerbitan buku, toko buku pun tidak ada.
Yumahest pun memantapkan keinginannya dan memutuskan untuk mendirikan penerbitan buku indie seorang diri.
Penerbit Spekta. Penerbit yang berhasil didirikannya pada 27 Mei 2018 itu kini sudah banyak dikenal orang. Saat itu, Penerbit Spekta bekerja sama dengan penerbit dan percetakan. Kemudian baru diresmikan secara hukum pada 11 Desember 2018.