Melia, gadis mungil yang manis ini sering jadi bulan-bulanan atau di bully, di sekolahnya gara-gara ketidakmampuan membacanya hingga kelas 3 SD, akibat penyakit turunan (kerusakan otak dan memori) yang diwariskan ibunya.
Gadis kecil ini sering diganggu bahkan di hukum oleh guru kelasnya gara-gara tidak mampu berkonsentrasi saat diajar didalam kelas atau menangis karena selesai "dikerjai" teman-teman kelasnya.
Padahal Melia tidaklah bodoh, hanya saja ketidakmampuannya membaca membuat julukan "si bodoh" melekat padanya.
Dan sekolah "Adam" menimbun kesalahan dengan banyak meluluskan siswa-siswa tanpa bisa membaca dan menulis.
Akibatnya banyak diantara mereka harus terpuruk dengan kehidupan jalanan atau tidak mampu "hidup dengan layak" dalam masyarakat hingga lebih banyak yang memiliki masa depan suram berakhir di penjara "Pennsylvania" ketimbang di "University of Pittsburgh".
Singkat Cerita, Ketidak mampuan Jamie untuk bisa menyekolahkan anaknya di tempat yang layak dan ketidaknyamanan Nona Alberts ditempatnya mengajar karena bertentangan dengan hati nurani dan idealismenya sebagai tenaga pengajar.
Membawanya pada untaian benang merah bagi mereka berdua.
Dengan ide gila untuk bisa "mengambil alih kepengurusan sekolah Adam"
Dengan dibekali semangat marketing Jamie yang tidak kenal padam, dan kecerdasannya membaca kebutuhan pelanggan.
Mereka pun ber "jibaku" untuk bisa mewujudkan impian mereka agar bisa memberikan "Sekolah yang layak bagi anak-anak mereka, meski dalam keterbatasan".
Pertama-tama mereka mendatangi "Dewan Sekolah" yang berjumlah 8 orang, satu persatu untuk tahu persyaratan apa yang harus dipenuhi sebagai syarat pengambil alihan kepengurusan sekolah.
Salah satunya mereka harus mengumpulkan "petisi" penolakan kepengurusan sekolah lama minimal 100 petisi dan menyetujui pengelolaan sekolah baru. Disamping itu mereka juga harus memperoleh dukungan minimal lebih dari 75 % guru yang mengajar. Dan diprediksi dewan membutuhkan waktu 3 sd 5 tahun.