Jawabannya jika kita melihat hadist diatas adalah tidak mungkin, setidaknya ada rasa cinta yang tumbuh diantara waktu-waktu mereka menikah entah seminggu, sebulan, setahun atau bahkan tahun-tahun berselang, pasti ada rasa cinta yang tumbuh sekalipun hanya tumbuh di salah satu pihak saja, pihak istri misalnya.
Berapa banyak pasangan yang di jodohkan pada era sebelum kita, yang tidak berhasil menemukan cinta pada periode pernikahannya yang kemudian berakhir dengan perceraian, sekalipun bertahan kehidupan rumah tangga mereka tidak pernah seharmonis yang dilihat orang. Selalu ada percekcokan didalamnya, jika demikian apakah sehat untuk pendidikan moral pada anak-anak mereka?.
Kemudian terkait perselingkuhan yang sedang marak?
Apakah sebenarnya yang menjadi faktor utama?
Dapatkah di hindari?
Jawabanya hingga detik ini masih menjadi pertanyaan besar bagi sebagian orang.
Suatu saat kita menemukan keluarga yang harmonis, suami istri sholeh dan sholehah, anak-anak yang manis dan baik, serta ekonomi yang stabil.
Tiba-tiba kemudian di ketahui suami menikah lagi, hingga punya anak dari pernikahannya, dimulai dari perselingkuhan yang di lakukan tanpa sepengetahuan istrinya hingga kemudian memutuskan berpoligami.
Ada lagi yang sedang marak, suami istri bekerja tiba-tiba mereka berdua terlibat affair dengan teman sekerjanya hingga jauh, dan tahu-tahu adegan ranjang mereka terekam di TV dalam acara SERGAP dsb.
Hal-hal memalukan yang seharusnya menjadi Aib kini kian biasa di dapati pada era globalisasi atau jaman yang semakin edan kata sebagian orang.
Lalu apa sebenarnya yang menjadi alasan utama kaum adam ataupun kaum hawa berselingkuh?.