Mohon tunggu...
yuli yulyanti
yuli yulyanti Mohon Tunggu... Perawat - S1 Psikologi

Membaca, menulis, melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karen Horney: Psikoanalisis dalam Perspektif Sosial dan Budaya

5 Juni 2024   09:49 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:07 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori Horney tentang "self" mencakup tiga aspek utama:

  1. Real Self: Potensi sejati individu yang positif dan dinamis.
  2. Despised Self: Pandangan negatif tentang diri yang muncul dari kritik internal.
  3. Ideal Self: Gambaran sempurna yang diinginkan namun sering kali tidak realistis

Pendekatan Klinis

Dalam terapi, Horney menekankan pentingnya memahami diri sendiri dan hubungan interpersonal. Terapinya bertujuan membantu individu mengatasi kebutuhan neurotik dan menemukan cara sehat untuk mengelola kecemasan dasar. Pendekatannya lebih fokus pada pengalaman saat ini dan dinamika interpersonal daripada konflik bawah sadar masa lalu.

Kesimpulan

Karen Horney membawa revolusi dalam psikoanalisis dengan perspektifnya yang menekankan peran penting faktor sosial dan budaya. Teorinya memberikan pandangan yang lebih luas dan humanistik terhadap perkembangan psikologis, menantang dogma tradisional Freud yang terlalu berfokus pada aspek biologis. Dengan memperkenalkan konsep kecemasan dasar, kebutuhan neurotik, dan strategi adaptasi, Horney memberikan alat yang lebih relevan untuk memahami kompleksitas manusia dalam konteks sosial modern.

Pendekatannya yang inovatif terus dihargai dan diintegrasikan ke dalam praktik psikoterapi kontemporer, menunjukkan bahwa pengaruhnya tetap kuat dan relevan. Karen Horney tidak hanya sekadar seorang psikoanalis, tetapi juga seorang pemikir visioner yang membuka jalan baru dalam pemahaman kita tentang diri manusia dan hubungan interpersonal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun