Robert Rosenthal, Dikenal sebagai bapak Meta-Analisis dan salah satu psikolog terkemuka abad ke-20. Karyanya tidak hanya memberikan kontribusi signifikan dalam psikologi, tetapi juga telah mengubah  cara penelitian ilmiah yang dilakukan di berbagai disiplin ilmu.
Karir dan Prestasi
Rosenthal memulai karir akademisnya  di Universitas Harvard dan kemudian bergabung dengan UC Riverside setelah pensiun dari Harvard PADA TAHUN 1999. Pada tahun 2008, ia diangkat menjadi profesor universitas oleh sistem universitas California, suatu penghargaan yang jarang diberikan.Â
Pygmalion in Classroom dan Efek Rosenthal
Rosenthal pertama kali meraih ketenaran internasional dengan penerbitan bukunya pygmalion in classroom pada tahun 1968. Buku ini menunjukan bahwa harapan guru terhadap siswa dapat secara signifikan mempengaruhi kinrja akademik siswa, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "Efek Pygmalion" atau "Efek Rosenthal". Temuan ini membawanya de halam dpan The New York Times dan wawancaranya dengan barbara Walters di Today Show.
Kontribusi dalam Meta-Analisis
Salah satu kontribusi terbesar Rosenthal adalah pengembangan dan penyempurnaan teknik Meta-Analisis, bersama dengan ahli statistik Gene Glass. Meta-Analisis adalah tektik statistik yang menggabungkan hasil dari berbgai studi independen yang meneliti masalah yang sama, sehingga menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat dan komprehensif.
Metodologi Meta-Analisis Robert Rosenthal
1. Ukuran Efek (Effect Size)
Rosenthal mempopulerkan penggunaan ukuran efek sebagai cara untuk menyatukan hasil dari berbagai studi. Ukuran efek ini mengukur kekuatan hubungan antara variabel dalam studi, seperti d-Cohen untuk perbedaan rata-rata, r untuk koefisien korelasi, dan odds ratio.
2. File Drawer Problem
Rosenthal mengembangkan konsep file drawer problem untuk menggambarkan bias publikasi dimana studi dengan hasil non-signifikan cenderung tidak mempublikasikan. Ia mengusulkan teknik untuk memperkirakan jumlah studi yang tidak dipublikasikan yang diperlukan untuk membatalkan kesimpulan meta-analisis yang telah dipublikasikan.
3. Fail-Safe N
Berkaitan denganfile drawer problem, rosenthal memperkenalkan statistik fail-safe N, yang menunjukan berapa banyak studi yang tidak dipublikasikan atau hasil nol yang diperlukan untuk membuat hasil meta-analisis menjadi tidak signifikan.
4. Pengujian Signifikasi Gabungan
Rosenthal mengusulkan metode untuk menggabungkan nilai p dari berbagai studi untuk menentukan signifikasi keseluruhan, menggunakan teknik seperti Fisher's method dan Stouffer's method.
5. Uji Hemogenitas
Untuk mengevaluasi apakah hasil studi yang digabungkan dalam meta analisis berasal dari populasi yang sama, Rosenthal menggunakan uji hemogenitas seperti Q statistic dari Cochran. Ini membantu menentukan apakah variasi di antara studi lebih besar dari yang diharapkan karena kebetulan.
Dampak dan Pengaruh
Meta-Analisis Rosenthal telah mengubah cara peneliti menilai data dan membuat kesimpulan dalam penelitian ilmiah. Dengan menggabungkan data dari berbagai studi, meta-analisis meningkatkan kekuatan statistik dan memungkinkan generalisasi temuan ke populasi yang lebih luas. Teknik ini juga membantu mengidentifikasi pola atau hubungan yang konsosten di seluruh studi yang berbeda.
Selain itu, Rosenthal juga berkontribusi dalam memahami bias eksperimen dan ekspektasi interpersonal. Penelitiannya mengenai self-fulfilling prophecy, dimana harapan seseorang dapat mempengaruhi hasil, telah diterapkan dalam berbagai konteks seperti ruang kelas, klinik dan ruang sidang.
Pada tahun 2002, Rosenthal terdaftar sebagai salah satu dari "100 psikolog paling terkemuka abad ke-20" dalam Riview og General Psychology. Penghargaan ini mencerminkan pengaruh luas dan dampak signifikan dari karyanya.
Robert Rosenthal meninggalkan warisan yang sangat berpengaruh dalam bidang psikologi dan metodologi penelitian. Kontribusinya dalam pengembangan meta-analisis dan pemahaman tentang ekspektasi interpersonal telah membentuk pemahaman dan praktik dalam ilmu sosial. Dengan dedikasinya, Rosnthal menginspirasi generasi peneliti selanjutnya untuk terus mengeksplorasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI