Di pendopo, saya sempat bercakap-cakap dengan Pak Satpam yang sedang berjaga. Saya tanya-tanya mengenai koleksi museum, tetapi katanya dia baru bekerja selama dua minggu dan belum pernah masuk museumnya, jadi belum tahu apa aja yang ada di dalamnya. Saya jadi nambah penasaran.
"Jadi, peninggalan apa aja yang bisa kami lihat di sini?" tanya saya sambil memandangi sekeliling taman yang rindang dengan pohon-pohon besar sambil memerhatikan pendopo-pendopo kecil yang ada di taman.
"Uhm, kalo koleksi peninggalan semuanya ada di dalam museum, kalau di sini paling lihat taman aja di sebelah sana," ucap Pak Satpam sambil menunjuk ke bagian ujung taman di mana terdapat jembatan merah, tak begitu jauh dari pendopo.
Berkeliling
Hari makin panas, saya pun pamit untuk melihat-lihat suasana taman. Dari pendopo saya menyusuri jalan berbata, di kanan kiri terdapat pohon-pohon besar dan beberapa properti yang terlihat seperti kurang terawat.Â
Di dekat jembatan, saya melihat sebuah pendopo yang lumayan besar, akhirnya saya mampir sebentar untuk ngadem sambil menunggu anak-anak ngumpul.
Terlihat dua pohon besar di samping pendopo, tumbang, dan beberapa bapak-bapak berkumpul bercengkrama, sesekali mereka tertawa. Satu bapak sedang asyik merebahkan dirinya di hammock sambil sesekali menimpali bapak-bapak yang lain yang bediri tak jauh dari hammocknya.
Piknik di Taman
Setelah anak-anak berkumpul, kami pun menuju taman yang kata Pak Satpam banyak couple yang menikmati pemandangan dan tiupan angin sepoi-sepoi di sini, hihi. Saya pun tak sabar untuk menyeberangi jembatan merah.
Ternyata, taman ini lebih rapi dan indah dibanding taman dekat pendopo. Ketika kami datang sudah ada mungkin sekitar lima pasangan berada di sana mengobrol di kursi-kursi taman.Â