Mohon tunggu...
widyawatiyuli10@gmail.com
widyawatiyuli10@gmail.com Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

baca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

isu isu sosial emosional di sekolah dasar seperti bullying, Masalah disiplin atau interaksi sosial di kelas

22 Januari 2025   17:39 Diperbarui: 22 Januari 2025   17:39 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu-isu sosial emosional di sekolah dasar,seperti bullying,masalah disiplin,atau interaksi sosial di kelas 

Isu sosial emosional di sekolah dasar menjadi perhatian penting karena dapat memengaruhi perkembangan mental, sosial, dan akademik siswa. Salah satu isu yang paling sering ditemui di tingkat sekolah dasar adalah bullying, yang berkaitan erat dengan masalah disiplin dan interaksi sosial di kelas. Meskipun bullying dapat terjadi di berbagai tingkatan, dampaknya pada anak-anak yang masih dalam masa perkembangan sangat signifikan. Selain bullying, masalah disiplin dan interaksi sosial lainnya juga dapat mempengaruhi kehidupan sekolah anak-anak.

1.Bullying sebagai Isu Sosial Emosional

Bullying di sekolah dasar dapat berupa perundungan fisik, verbal, atau sosial yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya secara berulang. Biasanya, perilaku bullying ini berakar dari masalah ketidakamanan diri, rasa superioritas yang salah, atau pola asuh yang tidak mendukung. Bullying dapat menyebabkan korban merasa terisolasi, cemas, depresi, dan bahkan berisiko mengalami gangguan kesehatan mental yang lebih serius. Di sekolah dasar, anak-anak berada pada tahap perkembangan emosional yang sangat rentan, sehingga pengalaman bullying dapat memengaruhi perkembangan mereka dalam jangka panjang.Selain itu, bullying juga berhubungan dengan rendahnya keterampilan sosial. Anak-anak yang melakukan bullying seringkali kurang terampil dalam membangun hubungan yang sehat dengan teman sebayanya. Mereka mungkin menggunakan kekerasan fisik atau kata-kata kasar sebagai cara untuk menegaskan kekuasaan atau mendominasi orang lain. Sebaliknya, korban bullying cenderung merasa tidak aman dan kesulitan dalam berinteraksi dengan teman-temannya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang kurang berkembang.

2.Masalah Disiplin di Sekolah Dasar

Disiplin di sekolah dasar juga menjadi isu penting terkait dengan perkembangan sosial emosional siswa. Di usia ini, anak-anak masih belajar mengenal batasan-batasan sosial dan aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah. Masalah disiplin bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti ketidakpatuhan terhadap aturan, ketidakmampuan mengendalikan emosi, atau bahkan kekerasan fisik antar teman. Ketika masalah disiplin ini tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa memperburuk suasana kelas dan interaksi sosial siswa.Masalah disiplin dapat mengarah pada kesulitan dalam membangun lingkungan belajar yang kondusif. Anak-anak yang sering terlibat dalam pelanggaran disiplin cenderung memiliki masalah dalam menjalani hubungan positif dengan guru dan teman-temannya. Hal ini bisa menciptakan perasaan terasing, yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka. Sebagai contoh, siswa yang sering melanggar aturan mungkin merasa terpinggirkan atau mendapatkan label negatif dari teman-temannya, yang dapat memperburuk hubungan sosial mereka.Selain itu, anak-anak yang tidak mendapatkan bimbingan yang tepat dalam mengatasi masalah disiplin mungkin kesulitan mengelola emosi mereka dengan baik. Misalnya, mereka bisa menjadi lebih mudah marah, frustrasi, atau merasa tertekan saat menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Hal ini mengarah pada dinamika sosial yang buruk di kelas dan dapat memperburuk masalah bullying yang sudah ada.

3.Interaksi Sosial di Kelas

Interaksi sosial di kelas juga merupakan faktor penting yang memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Pada usia sekolah dasar, anak-anak sedang berada dalam proses pembentukan identitas sosial dan keterampilan berinteraksi dengan orang lain. Namun, masalah sosial seperti ketidakmampuan berkomunikasi dengan baik, rasa cemas dalam berteman, atau perbedaan sosial antar teman sekelas dapat menyebabkan tantangan tersendiri.Anak-anak yang kesulitan dalam berinteraksi dengan teman-temannya cenderung lebih mudah terisolasi. Isolasi sosial ini dapat berujung pada perasaan kesepian, rendah diri, dan tidak dihargai, yang pada gilirannya berisiko menyebabkan gangguan emosional. Oleh karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbicara dengan teman, bekerja dalam kelompok, dan menyelesaikan konflik secara positif.

4.Solusi dan Pendekatan yang Dapat Diambil

Untuk mengatasi isu sosial emosional seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas, pendekatan yang komprehensif diperlukan. Di antaranya adalah:

Pendidikan tentang Empati dan Perilaku Sosial Positif: Program pendidikan yang mengajarkan empati, saling menghormati, dan keterampilan sosial lainnya dapat membantu anak-anak membangun hubungan yang lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun