"Peralatan yang diperlukan untuk membuat kuliner ini sangatlah sederhana, hanya menyediakan wajan, kompor, bumbu- bumbu, ikan, kemudian spiner untuk mengeringkan minyak," ucapnya.
   Digoreng dengan minyak panas hingga kecoklatan, ikan tersebut siap untuk diangkat dan minyaknya ditiriskan agar kandungan minyaknya tidak terlalu banyak. Setelah minyaknya tiris, baru kemudian ikan itu dimasukkan ke dalam spiner hingga mengering sempurna. Dengan kekeringan yang sempurna, rasa "kriuk" atau kerenyahan dari keripik ikan saluang tersebut sangatlah nikmat.
   Keripik ikan saluang ini juga sangat cocok dijadikan cemilan dan lauk untuk makan. Ditemani nasi hangat, kelezatan keripik ikan saluang inipun terasa hingga ke tulangnya yang renyah dengan bumbu yang meresap sempurna.  Benar- benar makanan yang cocok untuk disantap di waktu kapanpun, entah untuk sarapan, makan siang, makan malam, hingga di waktu bersantai dengan keluarga.
   "Jadi awalnya itu, saya memang sudah tertarik dengan dunia kuliner, terutama dalam hal memasak, juga saya mengelola usaha kantin di Universitas Palangka Raya," ucap ibu tiga anak ini.
Berawal dari mimpi
   Sedari awal, ia memiliki sebuah impian untuk membuat produk sendiri yang merk atau brandnya serta packagingnya bagus dan menarik. Namun, karena kendala keterbatasan informasi, iapun sedikit mengalami kesulitan. Hingga akhirnya, ia berjumpa dengan kerabatnya yang memberikan informasi yang dibutuhkannya.
   Diawali dengan pembutan surat izin usaha dari kelurahan, hingga izin edar, kemudian setelah mengikuti berbagai pelatihan bagaimana membuat produk yang memiliki nilai ekonomis dengan adanya pengemasan yang menarik serta nama yang menjual. Akhirnya, iapun memiliki produk sendiri yang bernama Keripik Ikan Saluang Tampung Parei.
   Adapun alasannya memilih nama Tampung Parei sebagai produknya, karena bernuansa lokal Kalteng dengan menonjolkan sisi kedayakan dari produknya, sehingga harapannya dapat diterima di kalangan masyarakat luas (Kalteng). Disamping itu, pilihan nama tersebut juga dilatarbelakangi oleh banyaknya pelatihan- pelatihan yang diikutinya tentang bagaimana membuat brand dan mengolah produk yang baik dan benar.
   "Tampung Parei adalah nama yang saya pilih untuk menjadi nama produk keripik ikan saluang saya, selain itu nama ini merupakan nama yang menonjolkan sisi kedayakan produk saya," bebernya.
   Untuk desain packaging, ia menggunakan jasa pembuat brand yang ada di Palangka Raya, sehingga menghasilkan desain produk yang menarik dan dapat bernilai ekonomis. Produknya dikemas dengan menggunakan dua model kemasan, yaitu kemasan plastik dan kemasan kertas. Untuk kemasan kertas dibuat di Palangka Raya, sementara yang kemasan plastik secara khusus dipesan dari Bandung, Jawa Barat.