Mohon tunggu...
Yulius Adi P
Yulius Adi P Mohon Tunggu... Administrasi - Penggemar Film, Musik Lawas, Membaca Apa Saja, Badminton, Makan, Jalan Jalan, dll

Nikmatilah hari ini, disini dan sekarang ini ...

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jepang Juara Indonesia Merana

22 Maret 2021   06:58 Diperbarui: 22 Maret 2021   10:15 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasukan Kevin/Markus dkk ini harus di pulangkan oleh penyelenggara All England dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) karena kedapatan satu pesawat dengan penumpang lain yang terkonfirmasi positif covid-19. Tidak tahu penumpang dari mana itu ? Jangan-jangan penyusup ? Entahlah ...

Jika saja para pemain kita Indonesia atau negara kuat lainnya ikut bertarung, ceritanya pasti akan lain. Jepang bisa saja tidak dapat jatah juara. Kalau pun juara pastinya tidak akan borongan seperti ini. 

Apalagi tim merah putih khususnya sektor putra baik tunggal maupun ganda, dari dulu cukup di takuti pemain negara lain termasuk Jepang. Belum lagi ganda campuran Praveen/Melati yang adalah unggulan pertama pada turnamen tertua ini. Semuanya sirna begitu saja. Ya sudahlah, apa mau dikata.

Hmm ...

Tentu tidak hanya mereka para pemain Indonesia dan rombongannya yang kecewa, kita semua pendukung dari nusantara dan pecinta olah raga tamplekan ini pasti ikut sedih. Banyak penggemar pasti marah atas kejadian ini. Bahkan pemerintah Indonesia sempat turun tangan, tapi yah itu lagi namanya apes alias sial gegara corona. Semua sia-sia. Indonesia tetap harus pulang !!

Dan pengalaman pahit ini juga kabarnya mendapat simpati dari negara lain seperti Den Mark misalnya. Atau dari pasangan ganda campuran terbaik Thailand juara 3 x beruntun saat Thailand Open 2021. Mereka sudi memberi semangat bagi tim merah putih yang batal bertanding. Wajarlah, siapa pun yang namanya sahabat pasti ikut bersedih manakala rekan atau kawannya mengalami nasib buruk.

Gimana tidak sedih, sudah latihan, sudah persiapan matang, berangkat, sempat bertanding hari pertama dan menang, eeehh kok malah di karantina, dan di suruh pulang cepat. Kesannya kayak di usir.

Ya ampuunn ....sedihnya kok pakai kebangetan !!

Yah, semoga saja ada hikmah di balik semua ini. Kadang kita semua juga tidak tahu akan apa yang bakal terjadi di depan. Yang jelas tetap bersabar, bersabar dan terus berharap. Yakinlah dengan terus bersabar dan berharap, semoga tidak akan mematikan semangat kita dalam berusaha. 

Ya gak sih !?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun