Mohon tunggu...
Yulius Adi P
Yulius Adi P Mohon Tunggu... Administrasi - Penggemar Film, Musik Lawas, Membaca Apa Saja, Badminton, Makan, Jalan Jalan, dll

Nikmatilah hari ini, disini dan sekarang ini ...

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Final Swiss Open 2021 Tunggal Putri Carolina Marin Bersua Musuh Lamanya, Apa yang Terjadi?

8 Maret 2021   07:11 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:21 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ternyata Marin tetap juaranya. Pada gim pertama saja sudah bisa di tebak Sindhu bakal kalah. Lihat saja gaya permainan Sindhu jauh di bawah Marin. Walaupun memiliki postur lebih jangkung, nyatanya Sindhu tidak mampu mengimbangi permainan kidal Marin yang terlalu bersemangat.

Harusnya dengan tubuh jangkung, Sindhu banyak menciptakan smash. Tapi bagi Marin yang tubuhnya bak sayur kangkung, dengan luwesnya membalikkan bola - bola lawan dengan sukses. Gim pertama berakhir dengan skor 21-12 untuk kemenangan Marin.

Memasuki gim kedua, Marin tiada ampun lagi. Sepertinya ia ingin segera menyudahi pertandingan. Dengan kejamnya, Marin berhasil mengobrak abrik pertahanan lawan. Susah payah Sindhu meladeni bola -- bola sulit. 

Apalagi saat point pembuka untuk Marin, tersaji permainan cantik Marin, tiga kali bola sempat menyilang kanan dan kiri di bibir net. Luar biasa !!

Point beruntun hingga 5-1, dan point demi point untuk Marin terus terkumpul banyak hingga menjauhi Sindhu 12-2 dst. Sepertinya lawan mulai kelelahan. Ini terlihat pada mimik wajah Sindhu yang nampak lesu. Akhirnya pemain jangkung dan berambut panjang ini menyerah kalah dengan skor telak 21-05.

Saya juga heran dengan Sindhu yang beberapa tahun lalu cukup bagus bermain. Apalagi saat bertemu lawan sekaliber Akane Yamaguci (Jepang), Ratchanok Intanon (Tahiland), Tai Tzu Ying (China Taipei), dll. Kali ini Sindhu sudah kehabisan gaya. Pontang - panting ia menyambut serangan demi serangan Marin, dan banyak gagal lalu melakukan kesalahan sendiri.

Apa mungkin Sindhu sudah capek karena dari pertandingan awal hari selasa lalu beruntun ke puncak final pada minggu ini. Tapi nyatanya tidak bagi Marin. Kan mereka sama -- sama bermain dari awal sampai puncak final. Entahlah, yang tahu hanya Sindhu.

Oh iya, yang menarik nih dari Marin, konon masa kecilnya dulu Marin gemar menari. Pantas saja tubuhnya luwes dan gemulai memainkan raket di lapangan. Kalau lihat Marin yang kecil, pendek dan putih mirip boneka hidup. Lihat saja jika tidak percaya. 

Dan satu lagi nih yang bikin bangga, Marin juga awalnya dulu berlatih di Indonesia lho. Wahh ....jadi sehebat itu yaaa.. Rupanya latihannya di Indonesia ?? Mana nih tunggal putri Indonesia ??

Carolina Marin Yang Unik

Marin Marin ... ciri khasnya itu selain pemain kidal, Marin kalau bermain pasti suka menjerit ketika mendapat point. Walaupun sempat terbatuk-batuk di lapangan karena jeritannya itu memang cukup membuat kuping sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun