Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Kitab Suci Perjanjian Baru

20 Oktober 2021   21:44 Diperbarui: 20 Oktober 2021   21:48 18673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kitab Suci Perjanjian Baru - Dokumen Pribadi

Sebagaimana kita ketahui bahwa Kitab Suci terbagi atas dua bagian besar yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Secara umum Perjanjian Lama merujuk pada Kitab-Kitab yang ditulis sebelum kedatangan Yesus Kristus sedangkan Perjanjian Baru merujuk pada Kitab-Kitab  yang ditulis setelah kedatangan Yesus Kristus. Pada ulasan saya sebelumnya sudah sedikit dijelaskan mengapa Kitab Suci Alkitab disebut juga Perjanjian, yakni karena isi Kitab Suci itu sendiri berbicara tentang Perjanjian dan pemenuhannya. Baca juga artikel terkait pada: Ini Isi Kitab Suci Perjanjian Lama Menurut Konsili Vatikan II  

Pada ulasan kali ini kita akan mencoba untuk sedikit memahami tentang Perjanjian Baru.

ISTILAH PERJANJIAN BARU

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru walaupun sama-sama merupakan Sabda Allah namun sebenarnya merupakan dua Kitab yang berbeda. Perbedaan itu tampak pada 'perjanjian" yang dimaksud. Buku pertama (Perjanjian Lama) berbicara tentang perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel sedangkan buku kedua (Perjanjian Baru) berbicara tentang perjanjian Tuhan dengan umat manusia seluruhnya dalam diri Yesus Kristus. 

Dilihat dari cakupan isinya sebenarnya Kitab Perjanjian Baru tidak banyak berbicara tentang perjanjian. Perjanjian Baru lebih banyak berbicara tentang Yesus Kristus. Namun ada kekhususan dalam Perjanjian Baru yang dilihat sebagai lanjutan dari Perjanjian Lama. Dalam kedua Kitab itu ada kesinambungan. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dilihat sebagai perjanjian Tuhan dengan manusia. Hanya, dalam Perjanjian Lama, perjanjian masih dibatasi pada bangsa Israel sedangkan dalam Perjanjian Baru hubungan itu diperluas bagi manusia seluruhnya. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan berhubungan dengan manusia bukan lagi melalui naskah perjanjian melainkan melalui Putera-Nya, Yesus Kristus.

KITAB-KITAB DALAM KITAB SUCI PERJANJIAN BARU

Gereja Katolik mengakui bahwa jumlah tulisan dalam Perjanjian Baru adalah 27 kitab atau tulisan. Semua kitab itu pada intinya berbicara tentang Yesus Kristus yakni karya-Nya, sabda-Nya, tuntutan-Nya dan hidup-Nya dengan gaya dan corak tulisan yang berbeda-beda dan menjadi ciri khasnya masing-masing. Sekalipun isi Perjanjian Baru berpusat pada Yesus, namun ada juga sebagian yang berbicara tentang umat perdana yakni mereka yang mula-mula menjadi pengikut-Nya. Secara umum Kitab Suci Perjanjian Baru berisi tentang kisah (perjalanan dan mukjizat), perumpamaan, ajaran, surat dan nubuat.

Kitab-Kitab Perjanjian Baru dikelompokkan sebagai berikut:

1. Injil

Kitab Suci Perjanjian Baru dibuka dengan empat tulisan yang disebut Injil. Keempat Injil itu adalah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Sebagian besar isinya merupakan cerita tentang Yesus selagi Ia berada di dunia, sabda-Nya, karya-Nya dan perjuangan-Nya. Oleh karena isinya itu, maka keempat Injil dipandang sebagai kitab yang paling utama dalam Perjanjian Baru.

2. Kisah Para Rasul

Satu-satunya kitab yang mengisahkan perjalanan para rasul adalah kitab Kisah Para Rasul. Kitab ini sebenarnya tidak menuliskan kisah semua rasul melainkan lebih berbicara tentang peristiwa yang terjadi setelah Yesus wafat, bangkit dan naik ke surga. Kisah Para Rasul pada intinya berbicara mengenai Jemaat Perdana dan perjalanan Gereja sekitar 30 tahun setelah kenaikan Yesus Kristus. Dua tokoh yang paling ditampilkan dalam Kisah Para Rasul yakni Petrus dan Paulus.

3. Surat-Surat

Tulisan selanjutnya dalam Perjanjian Baru adalah 21 tulisan dengan gaya seperti surat. Isi surat-surat itu merupakan wejangan, anjuran dan ajaran mengenai Yesus Kristus. Surat-surat ini ditulis oleh beberapa rasul. Rasul Paulus menulis 14 surat (Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, 1 dan 2 Timotius, Titus, Filemon dan Ibrani). Rasul Yakobus menulis satu surat yakni Surat Yakobus. Rasul Petrus menulis dua surat (1 dan 2 Petrus). Dan Rasul Yohanes menulis tiga surat (1, 2 dan 3 Yohanes).

4. Nubuat

Bagian terakhir dari Perjanjian Baru adalah nubuat. Kitab nubuat dalam Perjanjian Baru adalah Wahyu kepada Yohanes atau sering juga dikenal dengan nama Kitab Wahyu. Kitab ini berbicara tentang penglihatan mengenai hal ihwal orang Kristen dan dunia. Isi kitab ini mengarah pada akhir zaman dan sekaligus merupakan rangkuman atau penegasan tentang karya keselamatan Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun