Materai. Materai sangat erat kaitannya dengan pengurapan. Materai menandaskan pengurapan Roh Kudus yang tidak bisa terhapuskan dalam Pembaptisan, Krisma dan Tahbisan.Â
Tangan. Roh Kudus juga dilambangkan dengan tangan yang melambangkan peletakan tangan sebagai pencurahan berkat dan penyembuhan. Dengan meletakkan tangan di atas kepala orang yang didoakan dan diberkati, Roh Kudus dicurahkan atasnya.
Merpati. Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus dalam rupa merpati turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya. Roh turun ke dalam hati mereka yang sudah dimurnikan oleh Pembaptisan dan tinggal di dalamnya. Di beberapa Gereja, Ekaristi Suci disimpan dalam satu bejana logam yang berbentuk merpati [columbarium] dan digantung di atas altar. Merpati dalam ikonografi Kristen sejak dahulu adalah lambang Roh Kudus.
3. Karunia Roh Kudus
Dalam tradisi Gereja Katolik dikenal tujuh karunia Roh Kudus. Karunia-karunia itu adalah karunia takut akan Tuhan, keperkasaan, kesalehan, nasihat, pengenalan, pengertian dan kebijaksanaan.
Karunia Takut akan Tuhan
Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut bahwa dirinya akan terpisah dari Tuhan. Ketakutan pada tahap ini membantu seseorang dalam pertobatan awal. Takut akan penghukuman Tuhan akan berubah menjadi takut menyedihkan hati Tuhan, kalau didasarkan pada kasih. Inilah yang disebut takut karena kasih, seperti anak yang takut menyedihkan hati bapanya.Â
Karunia Keperkasaan
Karunia keperkasaan adalah keberanian untuk mengejar dan memperjuangkan yang baik dan tidak takut dalam menghalangi kesulitan-kesulitan yang menghalangi tercapainya kebaikan tersebut. Melalui karunia ini Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin dan percaya akan kekuatan Allah.Â
Karunia Kesalehan
Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada saat yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan, yaitu keadilan kepada Allah, yang diwujudkan dengan agama, dan keadilan kepada sesama. Karunia kesalehan memberikan kita kepercayaan kepada Allah yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya.