Setelah nimbang-nimbang dan akhirnya keputusan pun diambil. Berangkat ke tempat urut haji naim di jalan mpr, cilandak jakarta selatan. Tempat ini terkenal kok jadi gak perlu khawatir, jika nyasar bisa tanya ke warga sekitar.
Meski corona masih menghantui, tapi urusan tulang dan urat gak bisa diajak kompromi. Begitu sampai di tkp, saya kira bakal sepi ya karena corona...eh gak ngaruh ternyata sodara sodara...antrian tetap panjang. Ada yang dateng di gips tangannya, ada yang didorong kursi roda, ada yang dipapah.Â
Pemandangan yang terlihat adalah orang orang dibebat dengan kain elastis, entah itu tangan, entah itu kaki. Bikin ngilu ngeliatnya!
Tempat urut ini udah sering saya datangi, cuma baru kepikiran buat membuat ulasannya sekarang.hahaha...
Kunjungan ke rumah patah tulang haji naim ini pada hari sabtu 28 November 2020.
Sebagai informasi bagi sobat kompasiana atau para pembaca dimanapun berada, jika ingin berobat ke haji naim patah tulang saat masa pandemi ini.
1. Bawalah kain sarung sendiri
Disana memang sudah ada kain disediakan, tetapi alangkah baiknya membawa kain sendiri. Agar kebersihannya terjaga.
2. Selalu gunakan masker
Sepengamatan saya, orang-orang agak abai terhadap pemakaian masker ini. Memang pake sih, tapi cuma di mulut saja dicantolinnya,kadang kalau sedang ngobrol dibuka. Yang bikin was was juga sih saat saya lihat tukang urutnya gak pake masker. Hikz...
3. Cuci tangan di tempat yang sudah disediakan
Di tempat urut disediakan wastafel cuci tangan.Tetapi hand sanitizer tidak saya lihat ketersediannya. Lebih baik siapkan sendiri Dari rumah ya sobat.
4. Usahakan hindari kerumunan
Saat menunggu pasien, usahakan cari tempat yang tidak terlalu banyak kerumunan orang. Masjid yang terletak dibelakang rumah pengobatan bisa dijadikan tempat saat menunggu.
5. Berangkat habis subuh
Kenapa? Agar dapat no.antrian awal. Saya pun demikian. Triknya adalah  kakak saya pergi mengambil nomor antrian lebih dulu. Kemudian saya menyusulnya sambil membawa ibu saya. Sekitar jam 06.30 sampai di tempat urut. Itupun sudah di urutan no.4.
Disana ada beberapa lokasi rumah urut yang kesemuanya adalah milik dari anak-anak haji naim yang sudah mendapat ilmu turunan pijat cimande ini. Ya sudah punya ijazahnya lah istilahnya.Ada 3 tempat yang paling ramai yaitu:
a. Rumah pijat pertama haji Naim
Ini adalah rumah pijat pertama sejak haji naim masih ada. Disini masih mempertahankan kekhasan bangunan betawi tempo dulu.
Semua tukang urut disini laki-laki ya. Tetapi mereka juga bisa mengobati wanita.Kalau tidak merasa risih silahkan diurut disini oleh bapak-bapak, tapi bagi yang kurang nyaman bisa datangi tempat berikut.
b. Rumah pijat Ibu Hj.Ella
Persis disebrang rumah pijat pertama haji Naim, ada juga tempat pijat urut patah tulang khusus wanita. Ini dia suasana di depan rumah ibu Hj Ella, yang merupakan anak H.Naim.
Tapi manteppp hasilnya. Badan langsung enak...
c.Rumah Pijat Ibu Julaeha
Ini juga khusus wanita. Lokasinya tepat disebelah rumah bu Ella. Tapi udah nyobain disini, menurut saya kurang puas. Mijatnya cuma sebentar. Kurang berasa.
7. Siapkan uang untuk biaya pijat
Bisa dimasukan ke amplop ya. Tidak ada patokan biaya disini. Seiklhlasnya saja. Ya pembaca bisa memperkirakan deh kisarannya sendiri.hehe..
8. Batre fullcharge
Karena bakal jenuh nunggu! Jadi satu-satunya temen ya hp.hihi...
Nah itu aja sekilas liputan ala-ala dari saya sobat. Salam sehat selalu.