Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manajer Keuangan Itu Bernama Ibu

22 November 2020   21:42 Diperbarui: 22 November 2020   21:51 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mpus dan ibu (dokumen pribadi)

Ibu sering membuat olahan makanan dari hasil tanaman di pekarangan rumah seperti pisang, singkong, ubi, dan talas. Untuk sayuran juga lebih banyak memanfaatkan hasil yang ada di sekitar kita. Kadang tanaman unik di masak oleh ibuku.  Misalnya tanaman lompong itu loh batang talas yang masih muda.

Ibu mengolahnya menjadi sayur santan yang lezat. Jadi aku tuh suka heran apa aja yang dimasak ibu walaupun bumbunya sederhana tapi rasanya selalu istimewa. Kalau Midas apapun yang dia sentuh menjadi emas,kalau ibu apapun yang dia masuk selalu enak.

Macam macam daun juga bisa ibu jadikan lauk; daun singkong, daun kacang, daun jambu mete yang rasanya sepet itu dan daun pepaya yang pahit, juga jantung pisang. 

Nah rasanya sampai se dewasa ini, aku tidak memiliki keluhan soal makanan, apa saja doyan. Hihi...

Suatu hari ibu menggoreng kerupuk gadung pemberian dari Wak Jasmadi saudaraku. Gadung adalah salah satu tanaman yang beracun sebenarnya tapi entah bagaimana dikampungku bisa dijadikan kudapan. Peristiwa nahas pun terjadi, karena terlalu banyak memakan kerupuk gadung tersebut,  aku jadi pusing dan muntah muntah,toloooooong aku keracunan!!! Aku sempoyongan dengan perut seperti diaduk-aduk gak karuan.

Tapi meskipun pernah kejadian seperti itu aku nggak kapok makan yang  unik-unik.

Merawat barang dengan baik

Ibu juga awet kalau punya barang... karena Ibu tahu tidak mungkin bisa sering- sering beli barang dalam waktu dekat. Contohnya ibu masih punya mixer dari Jaman aku masih SD, sampe sekarang udah kerja.

Nah itu nurun di aku, jadi aku mending beli barang sekalian bagus kalo belum mampu beli ya tahan aja dulu... nabung dulu ngumpulin uang dulu. Baru kalau udah cukup beli barang sesuai dengan yang aku mau.

Ibuku mungkin punya banyak sisi kekurangan dalam parenting yang tidak akan aku lakukan nanti jika punya anak. Cukuplah hal-hal baik dari ibu yang  kukenang dan kujadikan pelajaran. Sejatinya setiap manusia tidak luput dari khilaf. Menerima dan memaafkan adalah kunci kebahagiaan.

Catatan kecil: Ibu, sekolah pertamaku!

Salam

Jakarta, 22 November 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun