2. Look of work control
Semua orang memiliki keinginan untuk memiliki kesempatan dalam membuat pilihan, keputusan, menggunakan kemampuannya untuk berfikir dan menyelesaikan masalah, dan meraih prestasi, adanya aturan terkadang membuat karyawan memiliki batasan berinovasi, merasa kurang memiliki tanggung jawab dengan hasil yang mereka dapat karena adanya kontrol yang terlalu ketat dari atasan.
3. Rewarded for workÂ
Kurang apresiasi dari lingkungan kerja membuat karyawan merasa tidak bernilai. Apresiasi bukan hanya dilihat dari pemberian bonus (uang), tetapi hubungan yang terjalin baik antara karyawan, karyawan dengan atasan turut memberikan dampak pada karyawan.
4. Breakdown in communityÂ
Karyawanan yang kurang memiliki rasa belongingness terhadap lingkungan kerjanya (komunitas) akan menyebabkan kurangnya rasa ketertarikan positif di tempat kerja. Seseorang akan bekerja dengan maksiamal ketika memiliki kenyamanan, kebahagiaan yang terjalin dengan rasa saling menghargai tetapi terkadang lingkungan kerja melakukan sebaliknya. Ada kesenjangan baik antara karyawan maupun dengan atasan, sibuk dengan diri sendiri tidak memiliki quality time dengan rekan kerja.
5. Treated fairly
Perasaan diperlakukan tidak adil juga merupakan faktor terjadinya burnout. Adil berarti saling mengahargai dan menerima perbedaan. Adanya rasa saling menghargai akan menimbulkan rasa keterikatan dengan komunitas (lingkungan kerja). Karyawan merasa tidak percaya dengan lingkungan kerjanya ketika tidak ada keadilan.
6. Dealing with Conflict ValuesÂ
pekerjaan dapat membuat karyawan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai mereka.
Lalu cara mengatasinya adalah
- Ciptakan lingkungan kerja atau belajar yang kondusif.