Mohon tunggu...
yulina dewi
yulina dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Listening to songs

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Liberalisme sebagai Salah Satu Perspektif di dalam Ekonomi Politik Internasional

14 Maret 2023   21:37 Diperbarui: 14 Maret 2023   21:43 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source:https://quizizz.com/admin/quiz/600853420c51df001f45064d/quiz-paham-liberalisme-pgri

Perkembangan perspektif Liberalisme
Dari dua tokoh yaitu Adam Smith dengan David Ricardo, muncullah konsep yang bernama Richardian-Smithian. Konsep tersebut mempunyai gagasan mengenai kekuasaan pasar di dalam proses perekonomian serta asumsi mengenai selarasnya hajat alamiah manusia.
Ekonomi liberal mempunyai 3 keyakinan yaitu:
1. Sistem ekonomi merupakan hasil dari masyarakat personal
2. Manusia memiliki kebebasan dalam memutuskan segala sesuatu
3. Manusia memiliki kebebasan dalam hal menjalankan berbagai kegiatan dengan siapapun itu yang mereka inginkan.

Di dalam paradigma liberalisme, individu yang mana merupakan aktor non negara adalah aktor yang terutama. Hal tersebut juga berarti perusahaan maupun wirausahawan memiliki andil di dalamnya. Berbeda halnya dengan perspektif merkantilisme yang mana aktor utama di dalamnya adalah negara. Namun, bukan berarti di dalam perspektif liberalisme negara tidak mempunyai peran sedikit pun. Akan tetapi, peran negara memiliki keterbatasan misalnya sebagai pengawasan, regulasi, serta kebijakan-kebijakan.

Aktor utama di dalam liberalisme adalah individu. Individu akan selalu berupaya guna mengoptimalkan pendapatannya yang memiliki fokus dengan menggunakan tindakan rasional atau rational choice. Selain itu pula memperhitungkan untung rugi berbagai aspek dan tentunya akan memutuskan pilihan yang menguntungkan. Hubungan ekonomi dianggap akan terjalin harmonis serta profitabel apabila negara atau pemerintahan dibatasi campur tangannya di dalam perdagangan internasional.

Di dalam persepektif liberalisme peranan pemerintah yaitu berupa menyediakannya fondasi dalam hal sistem pasar. Hal tersebut misalnya seperti upaya mencegah terjadinya praktik monopoli, dijaminnya kepastian hukum maupun dilindunginya hak-hak, diselenggarakannya pendidikan serta infrastruktur yang memadai, menentukannya kebijakan fiskal maupun moneter, dan lain sebagainya. 

Selain itu pemerintah di dalam rezim internasional pula memiliki peran dalam mencegah terjadinya ketidakadilan terhadap aktor-aktor maupun kelompok setempat yang memiliki potensi mendapatkan ketidakadilan, pemerintah pula diharus menjalankannya pertukaran terhadap nilai mata uang. Salah satu yang menjadi daya tarik dari perspektif liberalisme yaitu perspektif ini mempercayai ekonomi internasional memiliki sifat Positive Sum Game. Yang artinya bahwa setiap aktor yang berkontribusi akan memperoleh profit walaupun sekecil apapun.

Tentunya setiap perspektif memiliki kritik ataupun kelemahan tersendiri. Perspektif liberalisme dianggap menciptakannya kesenjangan antara kaum "kaya" dengan kaum "miskin". Karena faktanya tidak semua negara mampu untuk berkompetisi satu sama lain dikarenakan belum mampu untuk menghasilkan produk-produk yang setara. Kritik antara "si kaya" dan "si miskin" ini lah yang kemudian memunculkan perspektif baru yaitu Marxisme yang pada intinya mengkritik ketidakadilan antar kelas tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun