Mohon tunggu...
Yuli D A
Yuli D A Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Aku

Diam tanpa Ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kupu-Kupu Biru

30 Juli 2022   15:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   20:00 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan dan kupu-kupu. (sumber: pixabay.com/kalhh)

Dua hari kemudian di Rumah Sakit Kasih Bunda...

"Aliyaaa..."

"Aliya, kamu sudah sadar nak?" wajah Ibu Aliya merekah melihat Aliya sadar.

"Aliya, maafkan aku. Maafkan aku," gadis itu menangis dan terus menyebut nama Aliya.

"Ada apa nak? kamu Aliya." Ibu Aliya bingung dengan perkataan Aliya, apa yang sebenarnya terjadi? mengapa Aliya memanggil namanya sendiri.

"Peri akhirnya keinginanmu terwujud, kamu sudah menemukannya, dan dia akan selalu ada di manapun kau berada." Aliya tersenyum, berbalik dan pergi menghilang.

Gadis kecil yang ditemui peri Ananta sepuluh tahun yang lalu adalah Aliya kecil dan dia sudah menyadari ketika Peri Ananta menyebutkan tanda lahir yang ada di punggungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun