Mohon tunggu...
Yuli D A
Yuli D A Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Aku

Diam tanpa Ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiga Sekawan "Kelas Ekstra" Part 6 (Tamat)

8 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Benar prediksi merek di dalam map ada bukti-bukti foto-foto anak Pak Kusain memberikan amplop kepada panitia lomba matematika dan sebuah surat ancaman "Jangan lapor pada ayah atau aku akan menutup mulutmu selama-lamanya". mereka saling berpandangan.


"Jadi, Inul yang melakukannya," desis Lee.


"Berarti Pak Kusain, melakukan ini hanya untuk menutupi kesalahan anaknya."


"Oh... tidak, apa yang sudah kita lakukan." Lee lemas.

Akhirnya misterpun terungkap.

Keesokan harinya bukti itu di serahkan kepada polisi. Zainul yang kerap di panggil Inul akhirnya harus mendekam di penjara membayar atas kesalahannya,  dan ternyata pak bon juga ikut andil dengan memberikan kunci kamar mandi untuk menyembunyikan barang bukti di plafon. Dia pun juga menyusul Inul masuk penjara.

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh atau kejadian, itu hanya kebetulan saya.

Sampai ketemu dicerpen- cerpen berikutnya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun