Oleh : Yulida Hasanah
//Kala merdeka sekedar bisa lepas dari Jepang dan Belanda
Apalah daya ketika Negara lain menggantikan penjajahannya//
//Kala merdeka sekedar stempel penghargaan dari dunia//
//Apalah artinya jika rakyat masih hidup dalam sengsara//
//Kata merdeka telah bersembunyi di balik pelbagai problema yang ada//
//Ketika para wanita menjadi korban jual beli manusia//
//Ketika para lelaki tak mampu lagi menafkahi//
//Kata merdeka telah bersembunyi di balik pelbagai problema yang ada//
//Ketika generasi muda merasakan perihnya kebebasan atas nama Hak Asasi Manusia//
//Ketika para orang tua menjadi korban para kapitalis pemangsa//
//Dimanakah para penguasa berada?//
//Dimanakah kata merdeka yang dibangga-bangga?//
//Lihatlah dan dengarkanlah!//
//Jeritan, rintihan karena luka yang menganga//
//Luka yang menimpa puluhan, ratusan, ribuan, ratusan ribu bahkan jutaan manusia yang terbelenggu oleh keganasan sistem buatan manusia bernama demokrasi di negeri ini//
//Dimanakah kata merdeka itu berada?
//Demokrasi telah menutupi pikiran kami untuk merdeka//
Demokrasi telah menelanjangi kami dari pakaian merdeka//
//Ya, demokrasi sekuler telah menjadi penghalang negeri ini merasakan manisnya menjadi negeri merdeka//
//Merdeka hakiki yang telah diwariskan sang Nabi//
//Merdeka hakiki dengan membebaskan diri dan negeri//
//Dari belenggu sistem buatan manusia//
//Menuju naungan Rahmat dengan Syari'at Sang Pencipta//
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H