Penting untuk diingat bahwa kecemasan matematika dapat memengaruhi orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan dapat muncul di semua tingkatan pendidikan. Oleh karena itu, dalam menangani kecemasan matematika, pendekatan yang inklusif dan holistik diperlukan, mulai dari upaya pencegahan hingga intervensi yang tepat dan berkelanjutan. Lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk membuat lingkungan belajar yang mendukung, memberdayakan, dan memotivasi orang untuk mengatasi kecemasan matematika dan mencapai potensi akademik mereka sepenuhnya.
Yang telah dijelaskan sebelumnya tentang dampak kecemasan matematika terhadap prestasi akademik menunjukkan bahwa perlu ada tindakan preventif dan rehabilitatif yang lebih proaktif untuk mengatasi masalah ini. Untuk membuat lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi setiap siswa, strategi intervensi yang berfokus pada meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan self-efficacy, dan meningkatkan kemampuan untuk mengelola kecemasan matematika sangat penting.
Sebagai penutup, pemahaman mendalam terkait teori anxiety mathematics dan dampaknya terhadap performa akademik memberikan panggilan untuk terus melakukan penelitian, pengembangan program, dan pelaksanaan kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan siswa dalam mempelajari matematika. Dengan demikian, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan dalam bidang matematika dan mengoptimalkan potensi akademik mereka. Melalui komitmen bersama, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, berdaya, dan berorientasi pada pertumbuhan bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H