Mohon tunggu...
Yuli astuti
Yuli astuti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Yayasan Al Muslim

Pendidik di yayasan Al Muslim unit SD dan ada di tim pengembangan SDM, senang traveling dan foto, dunia menulis, buku antologi dan buku cerita anak, memncintai lingkungan dan aktif dalam kegiatan lingkungan. Penulis Aku Thaler Aku berjuang, Tiga hari Tiga Malam, Jelajah Angkasa, Air, Petualangan Bora Bori

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bentuk Karakter Generasi Masa Depan melalui "Personalised Curriculum"

16 September 2024   21:22 Diperbarui: 16 September 2024   21:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb.1. Workshop_Sumber : Yuli Astuti.doc.

Bentuk Karakter  Generasi  Masa Depan Melalui "Personalised Curriculum"

Perkembangan pendidikan yang terus menerus membuat kita harus selalu meupdgare diri. Membenahi kurikulum dan memberikan pembelajaran yang  salah satunya adalah Pendidikan yang Diadaptasi untuk Setiap Individu. Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Salah satu pendekatan inovatif yang semakin populer adalah personalised curriculum atau kurikulum yang dipersonalisasi. Konsep ini menawarkan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. 

Apa itu Personalised Curriculum?

Personalised curriculum adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Tidak lagi menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, kurikulum ini memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan dan gaya yang paling sesuai bagi mereka. Kurikulum ini juga memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat mereka lebih dalam dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tujuan masa depan mereka.

Mengapa Personalised Curriculum Penting untuk Generasi Masa Depan?

  • Mendorong minat belajar: Dengan materi yang relevan dan menarik, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

  • Meningkatkan efektivitas pembelajaran: Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Dengan kurikulum yang dipersonalisasi, pembelajaran akan lebih efektif.

  • Mengembangkan keterampilan abad ke-21: Kurikulum ini mendorong pengembangan keterampilan seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi.

  • Mempersiapkan siswa untuk masa depan: Dengan kurikulum yang fleksibel dan adaptif, siswa akan lebih siap menghadapi perubahan yang cepat di dunia kerja.

Bagaimana Menerapkan Personalised Curriculum?

  • Pemetaan minat dan kemampuan siswa: Melalui tes, observasi, dan wawancara, guru dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan setiap siswa.

  • Pemilihan materi pembelajaran yang relevan: Guru dapat memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman siswa.

  • Penggunaan teknologi: Teknologi seperti pembelajaran adaptif dan platform pembelajaran online dapat memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi.

  • Kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua: Semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan keberhasilan penerapan kurikulum ini.

Mewujudkan hal tersebut Yayasan Al Muslim sebagai salah satu Yayasan pendidikan yang berada di Bekasi selalu memberikan pelayanan pada peserta didik. Selain itu seluruh guru juga dibekali dengan workshop pengembangan kurikulum dengan narasumber Bapak Drs. Zulfikri Anas, M.Ed dan Bapak Dr. Iip Ichsanudin, S.S., M.A tim pengembang kurikulum dari pusat kurikulum yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 14 - 15 September 2024 di Yayasan Al Muslim. Bertempat di aula STMIK Yayasan Al Muslim yang diikuti sekitar 50 peserta dari dua lembaga yaitu Yayasan Al Muslim dan Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi Bandung. 

Menindaklanjuti komitmen pada pertemuan di Hotel Sonerra Cikarang, dengan kesepakatan kedua lembaga untuk memberikan fasilitas terbaik pada peserta didik dengan pendidikan karakter dimulai dari Visi, Misi , Tujuan dan profil lulusan. Perubahan tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan dan regulasi dari kurikulum merdeka serta pembentukan karakter di lingkungan Yayasan Al  Muslim dan Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi.

 Apa tantangan yang akan dihadapi jika menggunakan personalised curriculum  dan bagaimana solusinya agar semua tetap berjalan dengan baik dan beriringan. Kurikulum dan pembelajaran adalah urat nadi pendidikan. Kurikulum yang bermutu akan melahirkan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas akan melahirkan lulusan yang bermutu, begitu pesan pak Anas. 

Gb 2. Presentasi Workshop_Yuli Astuti.doc
Gb 2. Presentasi Workshop_Yuli Astuti.doc

Dalam workshop ini yang dilakukan seluruh peserta melakukan diskusi dan saling memberikan pendapat, untuk menyusun kurikulum yang ingin dicapai dengan mempelajari seluruh komponen dalam kurikulum merdeka. Tahapan yang dilakukan, mulai dari membaca CP dari menjadi TP dan ATP. Adapun penurunan CP menjadi TP dapat dilakukan dengan 3 tahap yaitu: 

  1. ambil sama persis dari CP 

  2. menuliskan CP dengan menuliskan kompetensi 

  3. merumuskan TP dengan melakukan interkoneksi lintas elemen

Untuk mengimplementasikan kurikulum ini perlu banyak effort dan keterbukaan diri serta niat hati yang kuat karena pengembangan kurikulum ini untuk generasi masa depan yang berkarakter berakhlakul karimah yang abdillah rahmatan lil alaamiin. 

Dengan pengembangan Kurikulum Yayasan yang memiliki profil lulusan P 10 maka buat "RPP rancang dengan P10 dan pikirkan masa depan anak dari sekarang" Merubah mindset kita karena hal ini bukan semata urusan dunia, namun jalan menuju jannah, termasuk dalam penulisan nilai siswa. Setelah menurunkan CP kemudian mempelajari juga asesmen jangan sampai menjadi asesmen yang merugikan peserta didik. Guru harus berhati -hati dalam hal ini. 

Gb.3. Presentasi Workshop_sumber : Yuli Astuti.doc
Gb.3. Presentasi Workshop_sumber : Yuli Astuti.doc

Tantangan dan Solusi

Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan personalised curriculum juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Sumber daya: Membutuhkan sumber daya yang cukup, termasuk tenaga pengajar yang berkualitas dan teknologi yang memadai.

  • Kurikulum: Membutuhkan desain kurikulum yang fleksibel dan adaptif.

  • Evaluasi: Membutuhkan metode evaluasi yang berbeda untuk mengukur keberhasilan pembelajaran setiap siswa.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan dukungan dari pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan model personalised curriculum yang efektif dan efisien Perkembangan yang dilakukan untuk menemukan bakat dan minat yang beriringan dengan pembentukan karakter adalah dengan mengintegrasikan profil lulusan. Yayasan AL Muslim memiliki Profil Pelajar AL Muslim yaitu Kompetitif, Tangguh, mandiri, Solutif, Berani, Toleran, Empati, Integritas, Religius, Cakap. Seluruh Profil inilah yang akan dicapai dalam kurikulum Yayasan Al Muslim yang merujuk pada Personalised Curiculum . 

Kesimpulan

Personalised curriculum adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menjanjikan untuk membentuk generasi masa depan yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah. Dengan memberikan pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna, kurikulum ini dapat membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun